Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menyiapkan uang sewa rumah sebesar Rp1,2 juta per bulan bagi warga Rempang yang mau direlokasi terkait pengembangan investasi di kawasan itu.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa, mengatakan uang tersebut digunakan bagi warga Rempang yang memilih untuk mencari tempat tinggal sementara di luar lokasi yang telah ditetapkan oleh BP Batam.
"Jadi sementara ini ada lokasi sementara untuk relokasi warga karena yang permanen belum selesai. Kita beri kebebasan kepada mereka, BP Batam akan menyiapkan uang sewa rumah akan kita berikan per bulannya Rp1,2 juta setiap satu rumah," kata Rudi.
Baca juga: BP Batam estimasi kerusakan akibat ricuh capai Rp250 juta
Selain menyiapkan uang sewa rumah, pihaknya juga akan menyiapkan uang makan bagi setiap warga Rempang per bulannya dengan besaran Rp1,2 juta.
"Jadi semisal dalam keluarga ada bapak, Ibu, tambah dua anak maka ada empat orang, dikalikan Rp1,2 juta sudah Rp4,8 juga kemudian di tambah lagi Rp1,2 juta uang sewa tadi, berarti Rp6 juta. Kalau dia tidak mengambil rumah yang disiapkan oleh BP Batam, karena BP Batam mencari rumah hari ini cukup sulit maka Rusun yang kita tawarkan," kata dia.
Ia menyampaikan saat ini BP Batam telah menyiapkan sejumlah rumah susun (rusun) untuk menjadi tempat relokasi sementara seperti Rusun BP Batam sebanyak lima rusun, Rusun Pemkot Batam sebanyak tiga rusun, Rusun Jamsostek sebanyak tiga rusun, serta ruko dan perumahan di tiga lokasi.
"Tapi banyak protes karena seperti lansia yang tidak mungkin naik tangga lagi karena di rusun tidak ada lift. Maka kami juga menyiapkan rumah lendit tapi tidak cukup," kata Rudi.
Baca juga: Pemkot Batam siapkan tiga rusun untuk warga Rempang
Lebih lanjut ia menjelaskan hunian baru yang disiapkan itu berupa rumah tipe 45 senilai Rp120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2.
Hunian tersebut berada di Dapur 3 Si Jantung yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.
Ia menjelaskan pada tahap awal saat ini, BP Batam sedang menyiapkan lahan hunian baru seluas 2000 hektar untuk 700 kartu keluarga (KK) yang direlokasi untuk pengembangan kawasan Rempang Eco City.
"Di 2.000 hektar ada tiga Kampung dan akhirnya satu kampung lagi akan dibangun tower. Relokasi yang permanen tadi itu tidak akan selesai pada tahun ini ataupun tahun depan. Kalau di mulai sekarang pun di atas tanah 2.000 hektar itu lebih kurang 700 kepala keluarga mungkin itu akan kita selesaikan dulu," kata Rudi.
Baca juga:
Jokowi: Konflik Rempang dipicu oleh komunikasi kurang baik
Kapolda: Kemungkinan pelaku kericuhan di BP Batam bertambah