Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan kegiatan Batam Creative Festival merupakan momentum untuk mempromosikan produk ekonomi kreatif dan potensi pariwisata yang ada di kota itu.
"Batam Creative Festival salah satunya atraksi atau kegiatan kepariwisataan dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang disajikan dalam bentuk bazar kuliner, pameran, aneka perlombaan dan pertunjukan," kata Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata di Batam, Senin.
Ia menyampaikan pemerintah daerah tengah mendedikasikan Kota Batam sebagai kota pariwisata.
Hal itu terlihat dari infrastruktur yang tengah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Selain itu, Kota Batam mempunyai amenitas yang lengkap, seperti 241 hotel, 1037 restoran, pusat perbelanjaan, dan ragam destinasi wisata serta ragam atraksi baik atraksi alam, budaya, dan buatan.
Sementara itu Ketua DPC Gerakan Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Batam Susanna menyampaikan kegiatan Batam Creative Festival sejalan dengan perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (HEKRAFNAS).
“Akhirnya mulai tahun ini, kita bisa merayakan Hari Ekonomi Kreatif Nasional setiap tahun, sehingga ini juga menjadi alasan paling dasar untuk menyelenggarakan kegiatan Batam Creative Festival, yaitu bersempena dengan Hekrafnas” ujar Susanna.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut mengusung tema Local Pride yang bertujuan untuk menggali potensi ekonomi kreatif lokal nusantara di Kota Batam, agar bisa mendapat atensi nasional dan internasional.
"Batam Creative Festival merupakan kegiatan rutin tahunan Gekrafs Kota Batam sebagai ruang kolaborasi 17 sub-sektor ekonomi kreatif, yakni jasa pengembangan aplikasi, arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, desain interior, fotografi, musik, kriya, kuliner, fesyen, penerbitan, film, animasi, dan video, periklanan, permainan interaktif, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Batam Creative Festival momentum promosikan produk ekonomi kreatif