Batam (ANTARA) - Tari Jogi Batam yang merupakan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) memeriahkan pelaksanaan Pekan Kebudayaan Kepulauan Riau (Kepri) 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata di Batam, Sabtu, menjelaskan Tari Jogi berasal dari Pulau Panjang Kecamatan Bulang, Kota Batam.
Ia menambahkan Tari Jogi sudah diperkenalkan secara luas kepada masyarakat Kota Batam khususnya dan Kepri umumnya.
”Mulai dari murid sekolah dasar (SD) dan siswa sekolah menengah pertama (SMP), juga telah dikenalkan dengan Tari Jogi lewat guru yang sudah mendapat pengajaran sebelumnya,” kata dia.
Ia menyampaikan di era digital saat ini, Tari Jogi kerap diperkenalkan melalui media sosial, surat kabar dan media daring.
Ardi juga mengajak masyarakat Kota Batam untuk ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di daerah setempat, salah satunya menjaga agar Tari Jogi serta tradisi lainnya tetap lestari hingga generasi selanjutnya.
Adapun lima penari dan seorang penyanyi dalam persembahan Tari Jogi, dengan lagu yang dibawakan berjudul "Rabesi are Dunia Jogi" untuk mengiringi gerakan Tari Jogi.
Sebelumnya, Tari Jogi Batam juga sudah ditampilkan dan diperkenalkan kepada 128 mahasiswa politeknik se-Indonesia pada kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023.
DiA menambahkan terdapat 10 unsur Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang disusun Pemkot Batam yang terdiri atas tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata di Batam, Sabtu, menjelaskan Tari Jogi berasal dari Pulau Panjang Kecamatan Bulang, Kota Batam.
Ia menambahkan Tari Jogi sudah diperkenalkan secara luas kepada masyarakat Kota Batam khususnya dan Kepri umumnya.
”Mulai dari murid sekolah dasar (SD) dan siswa sekolah menengah pertama (SMP), juga telah dikenalkan dengan Tari Jogi lewat guru yang sudah mendapat pengajaran sebelumnya,” kata dia.
Ia menyampaikan di era digital saat ini, Tari Jogi kerap diperkenalkan melalui media sosial, surat kabar dan media daring.
Ardi juga mengajak masyarakat Kota Batam untuk ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di daerah setempat, salah satunya menjaga agar Tari Jogi serta tradisi lainnya tetap lestari hingga generasi selanjutnya.
Adapun lima penari dan seorang penyanyi dalam persembahan Tari Jogi, dengan lagu yang dibawakan berjudul "Rabesi are Dunia Jogi" untuk mengiringi gerakan Tari Jogi.
Sebelumnya, Tari Jogi Batam juga sudah ditampilkan dan diperkenalkan kepada 128 mahasiswa politeknik se-Indonesia pada kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023.
DiA menambahkan terdapat 10 unsur Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang disusun Pemkot Batam yang terdiri atas tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.