Batam (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan penyerapan beras hasil panen petani untuk persediaan gudang Bulog Karimun kembali dilakukan pada musim panen kedua yang dimulai pada Agustus 2025.
“Bulan Agustus nanti akan kami lanjutkan untuk penyerapan sisa target. Karena sekarang musim tanam pertama sudah selesai, jadi tidak ada lagi yang bisa diserap untuk saat ini,” kata Pemimpin Kantor Cabang Bulog Batam Guido XL Pereira saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Hingga saat ini, Bulog Batam telah merealisasikan penyerapan sebanyak 151,5 ton dari target 160 ton atau telah mencapai 95 persen dari total target penyerapan.
Guido mengatakan penyerapan tersebut dilakukan dari hasil panen petani di Desa Sungai Solok Penyalai, Kabupaten Pelalawan, Riau. Proses penyerapan tersebut juga mempertimbangkan faktor harga dan lokasi gudang.
Meskipun secara administratif wilayah Kuala Kampar berada dalam wilayah kerja Bulog Tembilahan, Riau, namun harga beras di wilayah tersebut tidak masuk dalam ketentuan harga yang ditetapkan Bulog pusat.
“Kalau harganya di pintu gudang Bulog harus Rp12 ribu per kilogram. Di gudang Tembilahan terlalu tinggi, sehingga tidak masuk. Maka penyerapan diarahkan ke gudang kami di Karimun,” ujar dia.
Guido juga mengatakan bahwa target penyerapan sempat mengalami beberapa kali revisi karena tingginya potensi serapan dari petani di wilayah tersebut.
“Sudah empat kali ada revisi target karena memang banyak yang bisa diserap. Tapi sekarang kita tunggu musim tanam kedua,” ujar dia.
Langkah itu merupakan bagian dari komitmen Bulog Batam untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga beras, sekaligus menyerap hasil panen petani lokal agar memiliki nilai jual yang kompetitif.
Komentar