Pekanbaru, (ANTARA) - Pemkot Pekanbaru Provinsi Riau mempertimbangkan meliburkan peserta didik dari beraktivitas di sekolah apabila kondisi kabut asap terus memburuk di daerah setempat.

Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan nantinya peserta didik bisa belajar di rumah untuk sementara selama kondisi kabut asap. Pasalnya saat ini kualitas udara di Kota Pekanbaru berada di level tidak sehat.

"Kalau untuk pendidikan, kalau lebih parah asapnya, kita liburkan anak sekolah," kata Muflihun, Rabu.

Dia berharap dengan doa bersama kabut asap bisa segera berakhir. Ia menyebut untuk peserta didik pemkot sudah menerbitkan surat edaran ke seluruh kepala sekolah.

Surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru ini ditujukan kepada Kepala Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Pekanbaru. Surat edaran ini memuat dua poin yakni mengingatkan peserta didik agar mengurangi aktivitas di luar kelas.

Kemudian peserta didik, tenaga pengajar dan pendidik harus mengenakan masker selama beraktivitas. Adanya surat edaran ini upaya untuk mencegah gangguan kesehatan.

"Kita minta masyarakat kurangi keluar rumah," ajaknya.

Tak hanya untuk pihak sekolah, Pj Wali Kota Muflihun juga telah mengeluarkan surat edaran kepada lembaga dan masyarakat daerah setempat. Edaran nomor 37/SE/2023 itu terkait tentang antisipasi kualitas udara di Pekanbaru.

Ada tiga poin dalam edaran tersebut yaitu pertama mengimbau kepada seluruh masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan, jika harus di luar ruangan agar memakai masker untuk mengurangi dampak gangguan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Kedua menjaga pola hidup sehat dengan minum air putih lebih banyak dari biasanya serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan nutrisi cukup.

Ketiga jika asap semakin pekat dan informasi kualitas udara berdasarkan ISPU menunjukkan level berbahaya bagi masyarakat, pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengatakan saat ini kualitas udara di kota itu kembali menurun dengan tingkat Particulate Matter (PM2.5) atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer) mencapai 92.

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam IP di Batam, Rabu, mengatakan dalam 10 hari terakhir terjadi peningkatan pada Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Batam.

"Memang kalau kita lihat yang paling signifikan PM2.5 dan itu memang hubungannya dengan asap. Jadi kalau dilihat kebakaran di Sumatera itu ada sedikit intervensi terhadap kenaikan ISPU kita, tapi memang masih di bawah 100," kata IP.

Namun ia menyebutkan kualitas udara di Kota Batam saat ini masih dalam kategori aman.

"Kalau tidak sehat itu di atas 101-200. Hari ini memang agak tinggi yaitu 92 dan ini masih status sedang atau biru, belum kuning. Kemarin itu paling tinggi sekitar di angka 80," ujarnya.

Terdapat lima kategori ISPU, diantaranya dalam rentang 1-50 pada kategori baik, rentang 51-100 pada kategori sedang, rentang 101-200 pada kategori tidak sehat, rentang 201-300 pada kategori sangat tidak sehat, dan rentang 301 ke atas kategori berbahaya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pekanbaru pertimbangkan libur sekolah jika kabut asap memburuk

Pewarta : Bayu Agustari Adha
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024