Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mendapat dukungan dana hibah sekitar Rp700 miliar dari Pemerintah Amerika melalui Millenium Challenge Corporation (MCC) untuk pengembangan pelabuhan Kuala Riau di Kota Tanjungpinang.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas pelabuhan bongkar muat dan penumpang antarpulau, seperti tujuan Kota Tanjungpinang-Kabupaten Lingga.
"Saat ini, kami bersama MCC sedang melakukan studi kelayakan terhadap proyek tersebut," kata Gubernur Ansar saat Kick-Off Meeting Pengembangan Kuala Riau bersama Perwakilan MCC di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu.
Menurut Ansar studi kelayakan itu diperkirakan memakan waktu selama setahun ke depan, karena MCC menginginkan proyek pengembangan pelabuhan Kuala Riau memperhatikan pengembangan UMKM, gender, ramah lingkungan dan tidak reklamasi.
Setelah selesai studi kelayakan, kata dia, baru akan dimulai pembangunan pelabuhan yang menghubungkan dermaga pelantar I dan pelantar II tersebut.
"Target pembangunannya mulai 2024 sampai 2029. Pencairan dananya pun dilakukan secara bertahap," ujar Ansar.
Ansar menyebut sebelumnya Pemprov Kepri mengusulkan sejumlah proyek kepada MCC, namun yang disetujui ialah pengembangan pelabuhan Kuala Riau.
Adapun alasan alasan MCC tertarik mengembangkan pelabuhan ini dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan pokok dan kepentingan masyarakat di kawasan pesisir tersebut.
"Ada lima provinsi di Indonesia dapat program dana hibah MCC, salah satunya Kepri," ujar Ansar.
Sementara, Direktur Eksekutif MCC Indonesia, Maourin Sitorus menyampaikan bahwa MCC yang merupakan bagian dari Pemerintah Amerika telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia sejak tahun 2009, salah satunya di bidang infrastruktur.
"Misi MCC secara global ialah mengurangi kemiskinan," ujar dia.
Menurutnya pengembangan pelabuhan Kuala Riau telah diajukan ke MCC melalui Pemerintah Indonesia, yakni Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pengembangan tersebut bertujuan mendukung pengembangan ekonomi secara ekonomi inklusif di Kepri.
Lanjutnya menyampaikan sistem penganggaran proyek ini melalui Satker MCC Indonesia yang dibentuk Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Bappenas.
"Penyaluran dana MCC dilakukan bertahap selama lima tahun setelah semua ketentuan dipenuhi dan harus diselesaikan dalam jangka waktu tersebut. Kalau misalnya dalam lima tahun baru menyerap 500 juta, maka sisanya harus dikembalikan," katanya pula.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas pelabuhan bongkar muat dan penumpang antarpulau, seperti tujuan Kota Tanjungpinang-Kabupaten Lingga.
"Saat ini, kami bersama MCC sedang melakukan studi kelayakan terhadap proyek tersebut," kata Gubernur Ansar saat Kick-Off Meeting Pengembangan Kuala Riau bersama Perwakilan MCC di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu.
Menurut Ansar studi kelayakan itu diperkirakan memakan waktu selama setahun ke depan, karena MCC menginginkan proyek pengembangan pelabuhan Kuala Riau memperhatikan pengembangan UMKM, gender, ramah lingkungan dan tidak reklamasi.
Setelah selesai studi kelayakan, kata dia, baru akan dimulai pembangunan pelabuhan yang menghubungkan dermaga pelantar I dan pelantar II tersebut.
"Target pembangunannya mulai 2024 sampai 2029. Pencairan dananya pun dilakukan secara bertahap," ujar Ansar.
Ansar menyebut sebelumnya Pemprov Kepri mengusulkan sejumlah proyek kepada MCC, namun yang disetujui ialah pengembangan pelabuhan Kuala Riau.
Adapun alasan alasan MCC tertarik mengembangkan pelabuhan ini dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan pokok dan kepentingan masyarakat di kawasan pesisir tersebut.
"Ada lima provinsi di Indonesia dapat program dana hibah MCC, salah satunya Kepri," ujar Ansar.
Sementara, Direktur Eksekutif MCC Indonesia, Maourin Sitorus menyampaikan bahwa MCC yang merupakan bagian dari Pemerintah Amerika telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia sejak tahun 2009, salah satunya di bidang infrastruktur.
"Misi MCC secara global ialah mengurangi kemiskinan," ujar dia.
Menurutnya pengembangan pelabuhan Kuala Riau telah diajukan ke MCC melalui Pemerintah Indonesia, yakni Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pengembangan tersebut bertujuan mendukung pengembangan ekonomi secara ekonomi inklusif di Kepri.
Lanjutnya menyampaikan sistem penganggaran proyek ini melalui Satker MCC Indonesia yang dibentuk Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Bappenas.
"Penyaluran dana MCC dilakukan bertahap selama lima tahun setelah semua ketentuan dipenuhi dan harus diselesaikan dalam jangka waktu tersebut. Kalau misalnya dalam lima tahun baru menyerap 500 juta, maka sisanya harus dikembalikan," katanya pula.