Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode bulan September 2023 mengalami surplus sebesar 134 juta dolar AS, karena nilai ekspor di daerah itu lebih tinggi dibanding impor.
"Selama September 2023, nilai ekspor Kepri sebesar 1,526 dolar AS, atau lebih tinggi dibanding nilai impor sebesar 1,391 miliar dolar AS," kata Barudin, Statistisi Ahli Madya BPS Kepri di Tanjungpinang, Senin.
Kendati neraca perdagangan surplus, menurut data BPS tren ekspor Kepri di bulan September 2023 turun sebesar 5,69 persen dibanding Agustus 2023, yaitu dari 1,618 miliar dolar AS menjadi 1,526 miliar dolar AS.
Penurunan nilai ekspor September 2023 disebabkan oleh turunnya ekspor sektor nonmigas sebesar 6,14 persen, yakni dari 1,224 miliar dolar AS menjadi 1,205 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas terbesar Kepri ialah mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 574 juta dolar AS, atau memiliki peranan sebesar 52,69 persen dari total nilai ekspor nonmigas sepanjang September 2023.
Demikian pula sektor migas, juga turun sebesar 4,29 persen, yaitu dari 394 juta dolar AS menjadi 299 juta dolar AS.
"Neraca perdagangan Kepri di September 2023 surplus, karena nilai impor turun," ungkap Barudin.
Adapun nilai impor Kepri pada September 2023, lanjut Barudin, mencapai 1,391 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 3,62 persen dibanding Agustus 2023 yang sebesar 1,334 miliar dolar AS.
Penurunan nilai impor disebabkan oleh turunnya nilai impor nonmigas sebesar 9,70 persen, yakni dari 1,222 miliar dolar AS menjadi 1,207 miliar dolar AS. Impor nonmigas terbesar Kepri periode ialah mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 478 juta dolar AS atau memiliki peranan sebesar 42,22 persen dari total nilai impor nonmigas sepanjang September 2023.
Sementara nilai impor migas selama September 2023 mengalami kenaikan sebesar 29,99 persen, yaitu dari 221 juta dolar AS menjadi 287 juta dolar AS.
"Impor migas terbesar berasal dari hasil minyak yang mengalami kenaikan sebesar 43,87 persen, dari 199 juta dolar AS menjadi 287 dolar AS," ujar Barudin.
Adapun secara kumulatif periode Januari-September 2023, neraca perdagangan di Kepri turut mengalami surplus sebesar 660 juta dolar AS, sebab nilai ekspor mencapai 14,426 miliar dolar AS atau lebih tinggi dibanding nilai impor sebesar 13,765 miliar dolar AS.
"Selama September 2023, nilai ekspor Kepri sebesar 1,526 dolar AS, atau lebih tinggi dibanding nilai impor sebesar 1,391 miliar dolar AS," kata Barudin, Statistisi Ahli Madya BPS Kepri di Tanjungpinang, Senin.
Kendati neraca perdagangan surplus, menurut data BPS tren ekspor Kepri di bulan September 2023 turun sebesar 5,69 persen dibanding Agustus 2023, yaitu dari 1,618 miliar dolar AS menjadi 1,526 miliar dolar AS.
Penurunan nilai ekspor September 2023 disebabkan oleh turunnya ekspor sektor nonmigas sebesar 6,14 persen, yakni dari 1,224 miliar dolar AS menjadi 1,205 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas terbesar Kepri ialah mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 574 juta dolar AS, atau memiliki peranan sebesar 52,69 persen dari total nilai ekspor nonmigas sepanjang September 2023.
Demikian pula sektor migas, juga turun sebesar 4,29 persen, yaitu dari 394 juta dolar AS menjadi 299 juta dolar AS.
"Neraca perdagangan Kepri di September 2023 surplus, karena nilai impor turun," ungkap Barudin.
Adapun nilai impor Kepri pada September 2023, lanjut Barudin, mencapai 1,391 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 3,62 persen dibanding Agustus 2023 yang sebesar 1,334 miliar dolar AS.
Penurunan nilai impor disebabkan oleh turunnya nilai impor nonmigas sebesar 9,70 persen, yakni dari 1,222 miliar dolar AS menjadi 1,207 miliar dolar AS. Impor nonmigas terbesar Kepri periode ialah mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 478 juta dolar AS atau memiliki peranan sebesar 42,22 persen dari total nilai impor nonmigas sepanjang September 2023.
Sementara nilai impor migas selama September 2023 mengalami kenaikan sebesar 29,99 persen, yaitu dari 221 juta dolar AS menjadi 287 juta dolar AS.
"Impor migas terbesar berasal dari hasil minyak yang mengalami kenaikan sebesar 43,87 persen, dari 199 juta dolar AS menjadi 287 dolar AS," ujar Barudin.
Adapun secara kumulatif periode Januari-September 2023, neraca perdagangan di Kepri turut mengalami surplus sebesar 660 juta dolar AS, sebab nilai ekspor mencapai 14,426 miliar dolar AS atau lebih tinggi dibanding nilai impor sebesar 13,765 miliar dolar AS.