Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak pemerintah Kerajaan Arab Saudi bersama-sama menghentikan eskalasi konflik di Gaza agar tidak semakin meningkat.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel atas Rumah Sakit Al Ahly di Gaza yang memakan ratusan korban sipil," kata Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi (KAS) Mohammed bin Salman al-Saud di Istana Al-Yamamah, Riyadh, Kamis.
Sebagaimana dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Jokowi dalam pertemuan dengan PM Arab Saudi, menyampaikan kekhawatiran Indonesia terhadap situasi di Palestina yang makin memburuk. Jokowi menegaskan sikap Indonesia yang mengutuk keras segala penyerangan yang berdampak pada kemanusiaan dari negara tersebut.
Presiden mengajak pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk bersama-sama menghentikan eskalasi di daerah konflik agar tidak makin meningkat.
Selain itu, Jokowi juga mendorong agar permasalahan di daerah konflik Palestina dan Israel dapat segera terselesaikan sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
"Ini saatnya dunia berdiri bersama untuk menghentikan eskalasi, mengutamakan isu kemanusiaan, dan menyelesaikan akar masalah sesuai parameter internasional yang sudah disepakati," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengutus Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk lebih dahulu meninggalkan rombongan kepresidenan RI di Beijing, China dalam rangkaian "Belt and Road Forum" agar segera bertolak ke Jeddah, Arab Saudi, guna menghadiri Pertemuan Luar Biasa para Menlu OKI.
Pertemuan itu diselenggarakan untuk merespons serangan udara Israel terhadap RS Al-Ahli Baptist di Gaza yang menewaskan sedikitnya 471 korban dan melukai 342 orang lainnya.
Dalam pertemuan itu, Menlu RI Retno Marsudi mendesak OKI agar mengirim pesan yang kuat dan memobilisasi dukungan internasional dalam mengatasi situasi konflik di Gaza yang memburuk.
Sementara itu, Indonesia mengecam keras tindak kekerasan di Gaza, yang mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.“Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli (Baptist). Ini jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pesan video yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Kabinet pada Kamis.
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan dan membiarkan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina terus terjadi.
Untuk itu, Indonesia bersama dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengirim pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi konflik, menghentikan penggunaan kekerasan, dan fokus pada masalah kemanusiaan.
Indonesia, ujar Jokowi, juga mendesak dunia untuk mendorong penyelesaian akar permasalahan yaitu pendudukan Israel atas Palestina.
“Sekaranglah saatnya dunia berdiri bersama membangun solidaritas global untuk menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan menerapkan parameter internasional yang telah disepakati,” tutur Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengajak para peserta Muktamar Lembaga Fatwa Dunia yang berlangsung di Kairo, Mesir, memberikan doa dan dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.
"Kita harus mengutuk pembantaian Israel kepada bangsa Palestina, penyerangan penghancuran rumah sakit adalah tindakan biadab. Kita harus bersatu mendukung Palestina. Kita berdoa agar Allah SWT menolong Palestina untuk memperoleh kemenangan dan kemerdekaan," kata Niam dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Kiai Niam saat menjadi narasumber di Muktamar Lembaga Fatwa Dunia di Kairo, Mesir, pada 18-19 Oktober 2023.
Lebih lanjut Niam mengatakan rendahnya literasi digital bisa memicu konflik sosial dan peperangan. Konten hoaks dan berita bohong juga memperparah krisis di Palestina, seperti informasi menyesatkan di media digital mengenai pembantaian anak-anak Israel oleh Hamas, dan berita menyesatkan lainnya.
"Bahkan pelaku penyebarannya adalah presiden negara besar, wartawan senior, serta lembaga yang dianggap kredibel. Ini bukti betapa pentingnya untuk berhati-hati menerima informasi media digital, sebelum mempercayai dan menyebarkannya," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi ajak Arab Saudi bersama-sama hentikan eskalasi konflik di Gaza