Tanjungpinang (ANTARA) - Aparat kepolisian bersama pemangku kepentingan terkait memasang papan plang peringatan waspada buaya di empat titik rawan sekitar Sungai Tauca di Jalan Lembah Merpati, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Dengan adanya pemasangan papan plang ini, warga sekitar Sungai Tauca diharapkan lebih waspada terhadap keberadaan buaya di area tersebut.” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjungpinang Timur, AKP Rifi Hamdani Sitohang, Jumat.
AKP Rifi mengatakan berdasarkan laporan warga di kawasan Sungai Tauca, buaya berukuran kecil hingga besar kerap muncul sehingga meresahkan warga di sekitarnya, apalagi lokasinya berada di dekat perumahan padat penduduk.
Keberadaan buaya tersebut terpantau pada saat pagi bahkan malam hari. Hewan berbahaya itu muncul di permukaan dan sesekali berjemur di daratan pinggir Sungai Tauca.
Oleh karena itu, Kapolsek Tanjungpinang Timur mengimbau seluruh warga, terutama mereka yang tinggal di sekitar Sungai Tauca agar tidak menggunakan atau beraktivitas di sepanjang sungai karena berisiko mengancam keselamatan jiwa.
"Apabila warga terpaksa melakukan aktivitas di sepanjang Sungai Tauca, diharapkan dapat melakukan dengan pengawasan ketat dari pihak yang memahami situasi sungai guna menghindari bahaya terkaman buaya," ujarnya.
Kapolsek menambahkan hingga saat ini, pihaknya belum ada laporan korban terkaman buaya di daerah tersebut.
Pihaknya melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Batu IX, Polsek Tanjungpinang Timur, rutin melakukan upaya imbauan kepada warga sekitar, termasuk dengan cara door to door supaya masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan buaya di Sungai Tauca.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menangani buaya di Sungai Tauca," ujar dia.
Sementara, seorang warga perumahan di sekitar Sungai Tauca, Riri, mengaku sering melihat buaya di sungai tersebut, terutama pada pagi hari. Ia telah melarang anak-anaknya agar tidak bermain di seputar sungai itu untuk menghindari bahaya terkaman buaya.
Menurutnya keberadaan buaya di Sungai Tauca sudah berlangsung sejak lama. Meskipun belum ada warga warga sekitar yang menjadi mangsa buaya, namun sebagian besar warga setempat merasa khawatir dengan ancaman buaya di sungai tersebut.
"Apalagi letak sungai itu sangat dekat dengan akses jalan keluar masuk perumahan. Semoga ada solusi dari pemerintah terkait, sebelum menimbulkan bahaya bagi warga di sini," kata Riri.
Baca juga:
Imigrasi Batam buat inovasi berupa layanan publik digital keimigrasian
Pemkab Natuna beri pelatihan mengenai pemasaran digital untuk pelaku IKM
BI ingatkan jasa penukaran valas tak terlibat TPPU jelang pemilu
"Dengan adanya pemasangan papan plang ini, warga sekitar Sungai Tauca diharapkan lebih waspada terhadap keberadaan buaya di area tersebut.” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjungpinang Timur, AKP Rifi Hamdani Sitohang, Jumat.
AKP Rifi mengatakan berdasarkan laporan warga di kawasan Sungai Tauca, buaya berukuran kecil hingga besar kerap muncul sehingga meresahkan warga di sekitarnya, apalagi lokasinya berada di dekat perumahan padat penduduk.
Keberadaan buaya tersebut terpantau pada saat pagi bahkan malam hari. Hewan berbahaya itu muncul di permukaan dan sesekali berjemur di daratan pinggir Sungai Tauca.
Oleh karena itu, Kapolsek Tanjungpinang Timur mengimbau seluruh warga, terutama mereka yang tinggal di sekitar Sungai Tauca agar tidak menggunakan atau beraktivitas di sepanjang sungai karena berisiko mengancam keselamatan jiwa.
"Apabila warga terpaksa melakukan aktivitas di sepanjang Sungai Tauca, diharapkan dapat melakukan dengan pengawasan ketat dari pihak yang memahami situasi sungai guna menghindari bahaya terkaman buaya," ujarnya.
Kapolsek menambahkan hingga saat ini, pihaknya belum ada laporan korban terkaman buaya di daerah tersebut.
Pihaknya melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Batu IX, Polsek Tanjungpinang Timur, rutin melakukan upaya imbauan kepada warga sekitar, termasuk dengan cara door to door supaya masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan buaya di Sungai Tauca.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menangani buaya di Sungai Tauca," ujar dia.
Sementara, seorang warga perumahan di sekitar Sungai Tauca, Riri, mengaku sering melihat buaya di sungai tersebut, terutama pada pagi hari. Ia telah melarang anak-anaknya agar tidak bermain di seputar sungai itu untuk menghindari bahaya terkaman buaya.
Menurutnya keberadaan buaya di Sungai Tauca sudah berlangsung sejak lama. Meskipun belum ada warga warga sekitar yang menjadi mangsa buaya, namun sebagian besar warga setempat merasa khawatir dengan ancaman buaya di sungai tersebut.
"Apalagi letak sungai itu sangat dekat dengan akses jalan keluar masuk perumahan. Semoga ada solusi dari pemerintah terkait, sebelum menimbulkan bahaya bagi warga di sini," kata Riri.
Baca juga:
Imigrasi Batam buat inovasi berupa layanan publik digital keimigrasian
Pemkab Natuna beri pelatihan mengenai pemasaran digital untuk pelaku IKM
BI ingatkan jasa penukaran valas tak terlibat TPPU jelang pemilu