Batam, Kepri (ANTARA) - Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan penggunaan ship to shore (STS) crane efektif mempercepat aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepri, sampai 44 persen dari sebelumnya.
Direktur BUP BP Batam Dendi Gustinandar menjelaskan adanya peningkatan dalam aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar tersebut, karena adanya revitalisasi yang dilakukan berupa pengadaan satu unit alat bongkar muat berupa STS crane yang didatangkan dari Korea Selatan pada April 2023.
Baca juga:
Bhayangkari Barelang wakilkan Kepri di kompetisi film pendek di Jakarta
Formula penghitungan UMK Batam mengacu pada PP Nomor 51/2023
Dia menyebutkan STS crane berbobot 760 ton ini memiliki kemampuan bongkar muat hingga 35 kontainer per jam. Sementara, alat konvensional yang digunakan sebelumnya hanya bisa memindahkan kontainer 4-8 kontainer per jam.
Direktur BUP BP Batam Dendi Gustinandar menjelaskan adanya peningkatan dalam aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar tersebut, karena adanya revitalisasi yang dilakukan berupa pengadaan satu unit alat bongkar muat berupa STS crane yang didatangkan dari Korea Selatan pada April 2023.
"Kecepatan kegiatan bongkar muat kita saat ini mencapai 44 persen dari sebelumnya," ujar Dendi di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Baca juga:
Bhayangkari Barelang wakilkan Kepri di kompetisi film pendek di Jakarta
Formula penghitungan UMK Batam mengacu pada PP Nomor 51/2023
Dia menyebutkan STS crane berbobot 760 ton ini memiliki kemampuan bongkar muat hingga 35 kontainer per jam. Sementara, alat konvensional yang digunakan sebelumnya hanya bisa memindahkan kontainer 4-8 kontainer per jam.
"Memang selama dua tahun ini revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar jadi prioritas pembangunan. Tujuannya untuk mempercepat serta meningkatkan kegiatan bongkar muat barang," kata dia.
Selain revitalisasi penggunaan alat untuk bongkar muat kontainer, BUP BP Batam juga melakukan revitalisasi kolam dermaga utara Pelabuhan Batu Ampar.
Ia mengatakan revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar perlu dilakukan, mengingat kegiatan ekspor dan impor di wilayah Kepulauan Riau paling banyak terjadi di Batam atau lebih dari 50 persen.
"Nilai kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Batu Ampar sendiri cukup tinggi, mencapai Rp300 triliun pada tahun ini. Maka itu, saat ini kami terus memperbaiki semua kebutuhan di pelabuhan," katanya.
Baca juga:
Pemkot Batam upaya mengurangi volume sampah hingga 40 persen dalam sehari
Polda Kepri serahkan tersangka kasus penyebar hoaks UAS ke Kejaksaan
Pemkot Batam tingkatkan penerapan digitalisasi pada lembaga PAUD
UMP Kepri tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp3.402.492
Baca juga:
Pemkot Batam upaya mengurangi volume sampah hingga 40 persen dalam sehari
Polda Kepri serahkan tersangka kasus penyebar hoaks UAS ke Kejaksaan
Pemkot Batam tingkatkan penerapan digitalisasi pada lembaga PAUD
UMP Kepri tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp3.402.492