Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendapatkan bantuan 151 titik stasiun penerima sinyal dari satelit (VSAT) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) guna memperlancar komunikasi dan konektivitas di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Sebelumnya, tanggal 19 Juni 2023 Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) untuk mengatasi persoalan keterbatasan sinyal di pulau-pulau 3T di wilayah Kepri.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang benar-benar memperhatikan konektivitas di wilayah seperti Kepri. Kini perlahan-lahan masalah komunikasi dan konektivitas bisa kita pecahkan dengan hadirnya Satria-1," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Rabu.
Ansar menyampaikan kepastian adanya dukungan bantuan 151 titik VSAT untuk Kepri diperoleh pada saat ia bertemu dengan Menteri Kominfo RI, Arie Budi Setiadi di Jakarta, Selasa (28/11/).
Pertemuan tersebut, katanya, membahas terkait penguatan internet di daerah 3T dan pengusulan tambahan tower Base Transceiver Station (BTS). Hal ini sebagai upaya mengatasi masalah konektivitas daerah 3T di Kepri yang selama ini terisolir blankspot.
Dari pembahasan, lanjut Ansar, Menkominfo menyampaikan untuk internet daerah 3T di Kepri akan diakomodir melalui Satelit Satria-1.
Untuk dapat beroperasi, SATRIA-1 memerlukan perangkat stasiun bumi dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang perlu disiapkan agar bisa menerima dan menyalurkan akses internet dari SATRIA-1. Di Kepri juga terdapat satu dari sepuluh stasion bumi, yakni di Batam.
"Satria-1 rencananya akan mulai dapat digunakan pada 29 Desember 2023. Untuk memenuhi kebutuhan jangkauan, Kementerian Kominfo telah mengalokasikan 151 VSAT untuk Kepri," ungkap Ansar.
Ansar menjelaskan VSAT yang dialokasikan untuk Kepri adalah Type KA Band HNS dengan rincian distribusi, yakni sembilan unit untuk Kabupaten Bintan, 22 unit untuk Kabupaten Karimun, 21 Unit untuk Kota Batam, 70 unit untuk Kabupaten Natuna, 14 unit untuk Kabupaten Lingga, 12 unit untuk Kabupaten Anambas, dan tiga unit untuk Kota Tanjungpinang.
Selain itu, lanjut Ansar, ia juga telah mengusulkan titik blindspot tambahan kepada Menteri Kominfo. Terdiri dari enam titik di Anambas, 16 titik di Natuna, dan 35 titik di Lingga.
Kemudian, ada pula usulan fasilitasi instalasi BTS VSAT untuk 341 titik di Anambas, 118 titik di Karimun, dan 62 titik di Lingga.
"Kita yakin Satria-1 akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah 3T yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan internet. Satelit ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan budaya di seluruh pelosok negeri," demikian Ansar.
Sebelumnya, tanggal 19 Juni 2023 Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) untuk mengatasi persoalan keterbatasan sinyal di pulau-pulau 3T di wilayah Kepri.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang benar-benar memperhatikan konektivitas di wilayah seperti Kepri. Kini perlahan-lahan masalah komunikasi dan konektivitas bisa kita pecahkan dengan hadirnya Satria-1," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Rabu.
Ansar menyampaikan kepastian adanya dukungan bantuan 151 titik VSAT untuk Kepri diperoleh pada saat ia bertemu dengan Menteri Kominfo RI, Arie Budi Setiadi di Jakarta, Selasa (28/11/).
Pertemuan tersebut, katanya, membahas terkait penguatan internet di daerah 3T dan pengusulan tambahan tower Base Transceiver Station (BTS). Hal ini sebagai upaya mengatasi masalah konektivitas daerah 3T di Kepri yang selama ini terisolir blankspot.
Dari pembahasan, lanjut Ansar, Menkominfo menyampaikan untuk internet daerah 3T di Kepri akan diakomodir melalui Satelit Satria-1.
Untuk dapat beroperasi, SATRIA-1 memerlukan perangkat stasiun bumi dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang perlu disiapkan agar bisa menerima dan menyalurkan akses internet dari SATRIA-1. Di Kepri juga terdapat satu dari sepuluh stasion bumi, yakni di Batam.
"Satria-1 rencananya akan mulai dapat digunakan pada 29 Desember 2023. Untuk memenuhi kebutuhan jangkauan, Kementerian Kominfo telah mengalokasikan 151 VSAT untuk Kepri," ungkap Ansar.
Ansar menjelaskan VSAT yang dialokasikan untuk Kepri adalah Type KA Band HNS dengan rincian distribusi, yakni sembilan unit untuk Kabupaten Bintan, 22 unit untuk Kabupaten Karimun, 21 Unit untuk Kota Batam, 70 unit untuk Kabupaten Natuna, 14 unit untuk Kabupaten Lingga, 12 unit untuk Kabupaten Anambas, dan tiga unit untuk Kota Tanjungpinang.
Selain itu, lanjut Ansar, ia juga telah mengusulkan titik blindspot tambahan kepada Menteri Kominfo. Terdiri dari enam titik di Anambas, 16 titik di Natuna, dan 35 titik di Lingga.
Kemudian, ada pula usulan fasilitasi instalasi BTS VSAT untuk 341 titik di Anambas, 118 titik di Karimun, dan 62 titik di Lingga.
"Kita yakin Satria-1 akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah 3T yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan internet. Satelit ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan budaya di seluruh pelosok negeri," demikian Ansar.