Yerusalem (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken mengatakan kepada para pejabat Israel dalam kunjungannya ke Israel bahwa tujuan Tel Aviv untuk sepenuhnya melenyapkan Hamas tidak mungkin tercapai, demikian laporan media Israel pada Rabu (10/1).

Dalam pertemuan dengan Kabinet Keamanan Israel, Blinken menyampaikan permintaan AS untuk menerapkan solusi dua negara sebagai tujuan pascaperang Gaza, kata Channel 13 Israel.

Seperti halnya Israel yang mempunyai aspirasi, Palestina juga mempunyai aspirasi, dan Israel harus menerimanya, kata Blinken kepada para menteri kabinet, menurut laporan tersebut.

Baca juga: Menlu Retno akan berbicara di ICJ terkait Israel

Para pejabat senior Israel mengatakan kepada media tersebut bahwa pesan Blinken adalah “jika solusi dua negara tidak dipertimbangkan sebagai sebuah tujuan, Israel tidak akan maju secara politik, bahkan dalam upaya normalisasi dengan Arab Saudi.”

Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka bertekad untuk memusnahkan Hamas.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 60.000 orang lainnya.

Blinken pada Senin tiba di Israel, yang merupakan kunjungan keempat dia sejak perang Gaza pecah Oktober lalu.

Lawatan tersebut adalah bagian dari tur kawasan yang telah dimulai pekan lalu di Turki. Dia juga berkunjung ke Tepi Barat di Palestina, Arab Saudi, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Sidang mahkamah internasional...


Sementara itu, sidang dengar pendapat publik mengenai kasus genosida oleh Israel yang diajukan Afrika Selatan dimulai di Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) di Den Haag, Kamis.

Pada hari pertama sidang, Afsel akan menyajikan bukti kuat dalam kasus yang mereka ajukan pada 9 Desember, yang menggugat Israel melakukan genosida dan melanggar Konvensi Genosida PBB dengan tindakannya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Pihak Afsel akan meminta perintah pengadilan PBB itu untuk menghentikan serangan militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan, dengan jumlah korban tewas menjadi lebih dari 23.300 orang.

Pengajuan setebal 84 halaman oleh Afrika Selatan yang menggugat Israel atas tindakan dan kelalaian yang “bersifat genosida, karena tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan khusus … untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza sebagai bagian dari kelompok nasional, ras, dan etnis Palestina yang lebih luas.”

Baca juga: Militer Israel tetap lepas tembakan ke warga sipil meski bawa bendera putih

Tindakan genosida oleh Israel termasuk membunuh warga Palestina, menyebabkan mereka menderita fisik dan mental yang serius, pengusiran massal dari rumah-rumah dan pengungsian, melakukan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran warga Palestina, dan perampasan akses terhadap makanan, air, tempat tinggal, sanitasi, dan bantuan medis yang memadai.

Delegasi Afsel akan dipimpin oleh Menteri Kehakiman Ronald Lamola dan akan didampingi sejumlah tokoh politik senior dari partai dan gerakan politik progresif di seluruh dunia.

Sidang pada Kamis ini diatur untuk berlangsung selama dua jam dan akan disusul argumen dari Israel dalam pembelaannya keesokan hari.

Baca juga:
Kantor Media: Militer Israel jarah uang, emas senilai Rp387,8 miliar di Jalur Gaza

Rakyat Inggris membuat petisi usir Dubes Israel

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Blinken: Israel tak mungkin bisa lenyapkan Hamas sepenuhnya

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024