Menlu AS akui niat Israel tidak sejalan dengan fakta
Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengungkapkan masih terdapat kesenjangan antara niat Israel untuk melindungi warga sipil dengan hasil di lapangan di Gaza.
"Kami berdiri di sini hampir sepekan setelah operasi di selatan, setelah berakhirnya jeda kemanusiaan, tetap penting bagi Israel untuk mengutamakan perlindungan warga sipil," kata Blinken dalam konferensi pers bersama di Washington dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.
"Dan masih ada kesenjangan antara apa yang saya katakan ketika saya berada di sana, niat untuk melindungi warga sipil, dan hasil nyata yang kami lihat di lapangan," kata dia.
"Ada beberapa hal yang menurut kami penting untuk benar-benar fokus, tak hanya memastikan kawasan aman tapi juga memastikan komunikasi sedemikian rupa sehingga masyarakat tahu ke mana mereka bisa pergi, kapan mereka bisa pergi ke sana dengan aman, memperjelas kapan periode bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang sudah ada," kata Blinken.
Ia mengatakan AS reguler menggelar pembicaraan dengan Israel, termasuk percakapan Presiden Joe Biden pada Kamis dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perlindungan warga sipil.
"Israel berkewajiban menempuh segala kemungkinan untuk mengutamakan perlindungan warga sipil dan memaksimalkan bantuan kemanusiaan," kata dia.
Pernyataan itu muncul ketika para pejabat Gaza mengungkapkan sedikitnya 17.177 tewas sejak Israel memulai perang di wilayah pesisir tersebut sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Mengenai Gaza pascaperang, Blinken mengatakan AS sangat jelas mengenai pentingnya warga Palestina memiliki tanggung jawab dan kendali atas Gaza, dan pada akhirnya ikut serta dalam kendali Tepi Barat.
"Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui dua negara," kata dia. "Kini, akan ada pertanyaan-pertanyaan yang sangat menantang mengenai keamanan, tata kelola, dan rekonstruksi yang harus kita hadapi."
Dia mengatakan hal itu akan dibahas dengan negara-negara, termasuk anggota Liga Arab dan OKI, yang para menteri luar negerinya akan berangkat ke Washington pada Jumat untuk bertemu dengan menteri luar negeri AS.
Ditanya mengenai kabar pembunuhan jurnalis Reuters dalam serangan udara Israel pada 13 Oktober, Blinken berkata: "Sangat penting dan pantas menyelidiki hal ini secara menyeluruh."
"Pemahaman saya adalah bahwa Israel telah memulai penyelidikan semacam itu, dan penting untuk memastikan bahwa penyelidikan tersebut mencapai kesimpulan, dan untuk melihat hasil dari penyelidikan tersebut,” kata Blinken.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu AS akui niat Israel tak sejalan dengan fakta di lapangan
"Kami berdiri di sini hampir sepekan setelah operasi di selatan, setelah berakhirnya jeda kemanusiaan, tetap penting bagi Israel untuk mengutamakan perlindungan warga sipil," kata Blinken dalam konferensi pers bersama di Washington dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.
"Dan masih ada kesenjangan antara apa yang saya katakan ketika saya berada di sana, niat untuk melindungi warga sipil, dan hasil nyata yang kami lihat di lapangan," kata dia.
"Ada beberapa hal yang menurut kami penting untuk benar-benar fokus, tak hanya memastikan kawasan aman tapi juga memastikan komunikasi sedemikian rupa sehingga masyarakat tahu ke mana mereka bisa pergi, kapan mereka bisa pergi ke sana dengan aman, memperjelas kapan periode bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang sudah ada," kata Blinken.
Ia mengatakan AS reguler menggelar pembicaraan dengan Israel, termasuk percakapan Presiden Joe Biden pada Kamis dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perlindungan warga sipil.
"Israel berkewajiban menempuh segala kemungkinan untuk mengutamakan perlindungan warga sipil dan memaksimalkan bantuan kemanusiaan," kata dia.
Pernyataan itu muncul ketika para pejabat Gaza mengungkapkan sedikitnya 17.177 tewas sejak Israel memulai perang di wilayah pesisir tersebut sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Mengenai Gaza pascaperang, Blinken mengatakan AS sangat jelas mengenai pentingnya warga Palestina memiliki tanggung jawab dan kendali atas Gaza, dan pada akhirnya ikut serta dalam kendali Tepi Barat.
"Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui dua negara," kata dia. "Kini, akan ada pertanyaan-pertanyaan yang sangat menantang mengenai keamanan, tata kelola, dan rekonstruksi yang harus kita hadapi."
Dia mengatakan hal itu akan dibahas dengan negara-negara, termasuk anggota Liga Arab dan OKI, yang para menteri luar negerinya akan berangkat ke Washington pada Jumat untuk bertemu dengan menteri luar negeri AS.
Ditanya mengenai kabar pembunuhan jurnalis Reuters dalam serangan udara Israel pada 13 Oktober, Blinken berkata: "Sangat penting dan pantas menyelidiki hal ini secara menyeluruh."
"Pemahaman saya adalah bahwa Israel telah memulai penyelidikan semacam itu, dan penting untuk memastikan bahwa penyelidikan tersebut mencapai kesimpulan, dan untuk melihat hasil dari penyelidikan tersebut,” kata Blinken.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu AS akui niat Israel tak sejalan dengan fakta di lapangan
Komentar