Manado (ANTARA) - BMKG Stasiun Geofisika Manado menyebut gempa tektonik yang terjadi di laut pada jarak 80 kilometer arah barat laut Pulau Karatung, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) akibat aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," ujar Kepala Stasiun Geofisika Manado Tony Agus Wijaya dalam rilis yang dibagikan dalam grup percakapan 'BMKG dan Stakeholder' di Manado, Jumat.

Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (oblique thrust).

Baca juga:
Kemenhub: Bandara Abdulrachman Saleh sementara ditutup akibat erupsi Semeru
Destinasi wisata ekstrem jadi potensi baru pikat wisman ke Batam

Gempa tersebut dirasakan di Tahuna II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

Saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut, sementara dari hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi terjadinya tsunami.

Hingga pukul 09:53 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca juga:
Kepri tawarkan investasi di forum regional Outlook S Rajaratnam
Target retribusi sampah Kota Tanjungpinang 2023 hanya tercapai 38 persen

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa barat laut Karatung akibatdeformasi Lempeng Laut Maluku

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024