Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Tentara Israel pada Kamis menarik pasukannya dari sebagian wilayah di Kota Gaza dan kegubernuran Gaza untuk pertama kalinya sejak serangan darat dimulai pada 27 Oktober.
Kendaraan militer ditarik seluruhnya dari kawasan At-Tawan, Al-Karama, dan Jalan Rashid di wilayah timur kegubernuran Gaza Utara, menurut koresponden Anadolu.
Militer juga menarik pasukannya dari kawasan Al-Amn Al-Amm, Al-Muqawsi, Intelligence Towers, Bahloul, dan Jalan Rashid di Kota Gaza, sebut koresponden itu.
Beberapa pemukim mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka berhasil mencapai rumah-rumah mereka untuk pertama kalinya sejak dimulainya serangan darat Israel pada 27 Januari.
Sementara itu, Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu waktu setempat mengatakan bahwa di Gaza “akses air bersih menjadi masalah hidup dan mati.”
“Di Gaza, setiap hari adalah perjuangan untuk mendapatkan roti dan air. Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup," kata UNRWA di X.
Badan PBB itu menyatakan “tanpa air bersih, semakin banyak orang yang akan meninggal akibat kekurangan dan penyakit.”
Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Hamas, Palestina pada 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan sedikitnya 26.900 warga Palestina dan melukai 65.949 orang lainnya.
Sementara itu, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih serta obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak dan juga hancur, menurut PBB.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tentara Israel tarik pasukan dari sebagian wilayah di Kota Gaza
Kendaraan militer ditarik seluruhnya dari kawasan At-Tawan, Al-Karama, dan Jalan Rashid di wilayah timur kegubernuran Gaza Utara, menurut koresponden Anadolu.
Militer juga menarik pasukannya dari kawasan Al-Amn Al-Amm, Al-Muqawsi, Intelligence Towers, Bahloul, dan Jalan Rashid di Kota Gaza, sebut koresponden itu.
Beberapa pemukim mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka berhasil mencapai rumah-rumah mereka untuk pertama kalinya sejak dimulainya serangan darat Israel pada 27 Januari.
Sementara itu, Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu waktu setempat mengatakan bahwa di Gaza “akses air bersih menjadi masalah hidup dan mati.”
“Di Gaza, setiap hari adalah perjuangan untuk mendapatkan roti dan air. Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup," kata UNRWA di X.
Badan PBB itu menyatakan “tanpa air bersih, semakin banyak orang yang akan meninggal akibat kekurangan dan penyakit.”
Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Hamas, Palestina pada 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan sedikitnya 26.900 warga Palestina dan melukai 65.949 orang lainnya.
Sementara itu, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih serta obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak dan juga hancur, menurut PBB.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tentara Israel tarik pasukan dari sebagian wilayah di Kota Gaza