Tanjungpinang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi menerima hibah lahan pembangunan unit pelayanan teknis (UPT) bidang ekonomi kreatif (Ekraf) dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri).
Hal itu ditandai dengan acara penandatanganan naskah perjanjian hibah dan berita acara serah terima lahan antara Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto di Hotel Aston, Kota Tanjungpinang, Sabtu.
"Kami mengapresiasi Pemprov Kepri yang telah terlibat dan dan senantiasa berkolaborasi secara aktif dalam inisiasi pembentukan UPT bidang ekraf yang merupakan pilot project pertama di daerah," kata Hariyanto.
Adapun lahan yang diserahterimakan untuk pembangunan UPT bidang ekraf tersebut mencapai 6.643 m3 yang berada di area Gurindam 12, Tepi Laut, Tanjungpinang.
Lahan UPT ini ke depan akan dibangun berbagai fasilitas ruang publik seperti asrama, galeri seni, area pentas indoor, area pentas seni terbuka, viewing deck roof top, food court hingga area displai produk ekonomi kreatif untuk UMKM.
Hariyanto berharap semangat memajukan ekonomi kreatif di tanah air dapat terus terjaga serta menjadi perhatian dan komitmen bersama baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Saya yakin UPT bidang ekonomi kreatif ini bakal menjadi katalisator untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia yang sejalan dengan sasaran pengembangan ekonomi kreatif pada rancangan akhir RPJMN tahun 2025-2045, yaitu penguatan kelembagaan ekonomi kreatif di tingkat provinsi,” ujarnya.
Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kemenparekraf yang akan membuka UPT ekraf sebagai salah satu upaya meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Ia berharap dengan hadirnya UPT ini, ke depan pemasaran produk-produk ekraf dari Kepri makin dikenal luas hingga ke mancanegara, sehingga memberikan manfaat pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja.
"Kemudian rencana pembangunan UPT ini dapat menjadi gerbang peluang dan kerja sama dengan luar negeri yang berpotensi pada optimalisasi pengembangan dan pemasaran produk ekraf dari Kepri,” ujarnya.
Sekda menambahkan bahwa pembangunan UPT ekraf tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp40 miliar yang bersumber dari APBN. Proyek itu rencananya mulai dibangun tahun ini dan rampung di tahun 2025.
"Pemprov Kepri sangat mendukung proyek itu bisa terealisasi secepatnya," demikian Adi.
Hal itu ditandai dengan acara penandatanganan naskah perjanjian hibah dan berita acara serah terima lahan antara Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto di Hotel Aston, Kota Tanjungpinang, Sabtu.
"Kami mengapresiasi Pemprov Kepri yang telah terlibat dan dan senantiasa berkolaborasi secara aktif dalam inisiasi pembentukan UPT bidang ekraf yang merupakan pilot project pertama di daerah," kata Hariyanto.
Adapun lahan yang diserahterimakan untuk pembangunan UPT bidang ekraf tersebut mencapai 6.643 m3 yang berada di area Gurindam 12, Tepi Laut, Tanjungpinang.
Lahan UPT ini ke depan akan dibangun berbagai fasilitas ruang publik seperti asrama, galeri seni, area pentas indoor, area pentas seni terbuka, viewing deck roof top, food court hingga area displai produk ekonomi kreatif untuk UMKM.
Hariyanto berharap semangat memajukan ekonomi kreatif di tanah air dapat terus terjaga serta menjadi perhatian dan komitmen bersama baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Saya yakin UPT bidang ekonomi kreatif ini bakal menjadi katalisator untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia yang sejalan dengan sasaran pengembangan ekonomi kreatif pada rancangan akhir RPJMN tahun 2025-2045, yaitu penguatan kelembagaan ekonomi kreatif di tingkat provinsi,” ujarnya.
Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kemenparekraf yang akan membuka UPT ekraf sebagai salah satu upaya meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Ia berharap dengan hadirnya UPT ini, ke depan pemasaran produk-produk ekraf dari Kepri makin dikenal luas hingga ke mancanegara, sehingga memberikan manfaat pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja.
"Kemudian rencana pembangunan UPT ini dapat menjadi gerbang peluang dan kerja sama dengan luar negeri yang berpotensi pada optimalisasi pengembangan dan pemasaran produk ekraf dari Kepri,” ujarnya.
Sekda menambahkan bahwa pembangunan UPT ekraf tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp40 miliar yang bersumber dari APBN. Proyek itu rencananya mulai dibangun tahun ini dan rampung di tahun 2025.
"Pemprov Kepri sangat mendukung proyek itu bisa terealisasi secepatnya," demikian Adi.