Didik J Rachbini kenang Kwik Kian Gie berani check and balances atas pemerintah

id Kwik Kian Gie,Kwik Kian Gie wafat,Didik J Rachbini,ekonom senior,check and balances,kebijakan ekonomi,Orde Baru

Didik J Rachbini kenang Kwik Kian Gie berani check and balances atas pemerintah

Mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri, Kwik Kian Gie. (ANTARA FOTO /Ismar Patrizki/nz/10.) (ANTARA FOTO /Ismar Patrizki/nz/10./)

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengenang peran almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom hebat yang berani melakukan check and balances terhadap pemerintah demi perekonomian nasional yang lebih baik.

Didik mengatakan Kwik, yang meninggal dunia di usia 90 tahun pada Senin (28/7/2025) merupakan sosok yang berani menyuarakan kebenaran dan melakukan koreksi terhadap kebijakan pemerintah Orde Baru saat itu melalui berbagai kritik di media massa.

"Ia merupakan figur intelektual yang berani menyuarakan kebenaran, bahkan jika itu berarti harus berseberangan dengan kekuasaan," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Didik mengatakan Kwik Kian Gie sangat vokal dan berpengaruh sebagai ekonom intelektual tahun 1980-an dengan pemikiran yang tajam, independen, serta kritis baik pada masa Orde Baru dan bahkan berlanjut pada masa Reformasi.

Menurut dia, Kwik Kian Gie merupakan sosok pembeda di tengah semakin banyaknya golongan terpelajar dalam bidang ekonomi dan politik pada era 1990-an.

"Namun, mereka semua berkumpul di pemerintahan Orde Baru. Tetapi, tidak bagi Kwik Kian Gie, ia tetap berada di luar menjalankan peran check and balances secara tidak formal untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan ekonomi," imbuh Didik.

Didik dan Kwik pernah tergabung dalam Kelompok Ekonomi 30 yang sering menyumbangkan pemikiran dan memberikan kritik bagi pembangunan ekonomi nasional pada era Orde Baru, bersama ekonom lainnya, termasuk Sjahrir, Rizal Ramli, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Hendra Esmara, Nuriman Hasibuan, dan Rijanto.

Sementara itu, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengenang ekonom senior Kwik Kian Gie sebagai sosok teguh yang selalu memperjuangkan kemakmuran rakyat.

"Beliau dikenal sebagai orang yang sangat teguh memegang prinsip, khususnya prinsip pentingnya peran negara dalam mewujudkan kemakmuran bagi rakyat," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Susiwijono mengatakan tokoh-tokoh senior saat ini di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mengingat sosok Kwik Kian Gie juga sebagai pejabat yang selalu mendorong pemerintah agar menjadi yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sosial.

"(Sangat teguh) dalam prinsip pentingnya peran negara dalam mewujudkan kemakmuran bagi rakyat, dan pemerintah harus menjadi yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sosial," kata Susi, panggilannya.

Para tokoh nasional lainnya pun mengenang mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kwik Kian Gie sebagai sosok nasionalis sejati yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran.

"Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati," kata mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Menurut dia, Kwik selalu berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri.

"Indonesia berduka," tulis Sandiaga.

Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935.

Ia dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia.

Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri periode 1999-2000 dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas selama 2001-2004.

Sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, Kwik juga mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom kenang Kwik Kian Gie berani check and balances pemerintah

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE