Washington, AS (ANTARA) - Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyoroti tingginya angka malnutrisi di kalangan anak-anak, perempuan hamil dan menyusui di Jalur Gaza yang menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mereka.
“Ketika konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza memasuki pekan ke-20, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, sehingga membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut,” demikian dikutip dalam pernyataan UNICEF, Selasa.
Situasi tersebut dinyatakan “sangat serius” di wilayah utara, di mana satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut, menurut pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan itu disebutkan, pemeriksaan serupa dilakukan di Gaza selatan tepatnya di Rafah, di mana bantuan lebih banyak tersedia, dan ditemukan 5 persen anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.
“Ini adalah bukti nyata bahwa akses terhadap bantuan kemanusiaan diperlukan, dan dapat membantu mencegah dampak terburuk. Hal ini juga memperkuat seruan lembaga-lembaga tersebut untuk melindungi Rafah dari ancaman operasi militer yang intensif,” demikian dalam pernyataan itu.
Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk Aksi Kemanusiaan dan Operasi Pasokan Ted Chaiban mengatakan Jalur Gaza bersiap untuk menjadi saksi "ledakan" jumlah kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah tingkat kematian anak-anak di Gaza.
“Kami telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Jalur Gaza berada di ambang krisis nutrisi," kata Chaiban.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB: Kehidupan anak di Gaza terancam akibat tingginya malnutrisi
“Ketika konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza memasuki pekan ke-20, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, sehingga membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut,” demikian dikutip dalam pernyataan UNICEF, Selasa.
Situasi tersebut dinyatakan “sangat serius” di wilayah utara, di mana satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut, menurut pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan itu disebutkan, pemeriksaan serupa dilakukan di Gaza selatan tepatnya di Rafah, di mana bantuan lebih banyak tersedia, dan ditemukan 5 persen anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.
“Ini adalah bukti nyata bahwa akses terhadap bantuan kemanusiaan diperlukan, dan dapat membantu mencegah dampak terburuk. Hal ini juga memperkuat seruan lembaga-lembaga tersebut untuk melindungi Rafah dari ancaman operasi militer yang intensif,” demikian dalam pernyataan itu.
Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk Aksi Kemanusiaan dan Operasi Pasokan Ted Chaiban mengatakan Jalur Gaza bersiap untuk menjadi saksi "ledakan" jumlah kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah tingkat kematian anak-anak di Gaza.
“Kami telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Jalur Gaza berada di ambang krisis nutrisi," kata Chaiban.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB: Kehidupan anak di Gaza terancam akibat tingginya malnutrisi