Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkab Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kembali membuka kebun binatang mini sebagai wahana rekreasi dan edukasi masyarakat sejak tutup pada tahun 2018.
Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan kebun binatang mini ini hampir lima tahun tidak beroperasi akibat beberapa permasalahan. Namun berkat kegigihan pemkab dan pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan dibukanya kembali taman satwa yang dilengkapi dengan beberapa wahana permainan anak tersebut.
"Kebun ini memang belum sepenuhnya lengkap. Masih banyak satwa yang akan kami lengkapi, begitu pula dengan persyaratan yang harus dipenuhi," katanya, di Tanjungpinang, Kamis.
Baca juga: Pemprov Kepri siapkan Batam-Bintan untuk jadi destinasi MICE di Indonesia
Pemkab Bintan, katanya, sudah melakukan soft launching kebun binatang mini tersebut pada pekan lalu agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
Bahkan hingga saat ini sudah banyak masyarakat dalam maupun luar daerah Bintan yang berkunjung ke kebun binatang mini untuk sekadar melihat-lihat satwa dan mengabadikan momen itu dengan telepon seluler.
Ia optimistis dengan kembali dibukanya kebun binatang mini tersebut kunjungan wisatawan ke Bintan akan semakin meningkat.
"Anak-anak sekolah juga banyak datang kemari untuk berwisata sambil mengenal nama-nama satwa yang ada di kebun ini," ucap Roby.
Baca juga: Dispar Kepri sebut arah pembangunan pariwisata BBK diatur Perpres 1/2024
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan Aprizal Bahar menyampaikan Taman Satwa Kijang yang dikenal dengan kebun binatang mini itu merupakan bentuk lembaga observasi tumbuhan atau satwa liar.
Kebun binatang mini yang terletak di pusat Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, tersebut sebelumnya diresmikan pada tahun 2011. Kehadirannya mampu menarik minat ribuan pengunjung tiap pekannya baik dari Bintan maupun luar Bintan.
"Maka itu perlunya dihidupkan kembali guna memberikan edukasi kepada anak-anak dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Aprizal.
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Bintan juga sudah menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendatangkan hewan-hewan langka ke kebun binatang tersebut, seperti orang hutan dan beruang.
Baca juga: Pemprov Kepri bakal gelar festival halal fair meriahkan Ramadhan 2024
Adapun satwa yang sudah ada di kebun binatang mini itu sejauh ini, meliputi tiga ekor rusa, puluhan ekor burung love bird dan burung parkit, sepasang ayam kalkun, delapan ekor kelinci, empat ekor ayam kate, empat ekor angsa, puluhan ekor merpati, sembilan ekor ayam mutiara, seekor kasturi, serta beragam jenis ikan di dalam kolam.
Tak hanya it, ada pula sejumlah fasilitas pendukung bagi para pengunjung seperti toilet, tempat bermain anak-anak, hingga tempat beristirahat.
"Kebun binatang ini dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai sore hari. Gratis," ujar Aprizal.
Baca juga:
PHRI siap perkuat ekosistem pariwisata di Indonesia
Kejati Kepri tahan pejabat BPR Bestari Tanjungpinang
Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan kebun binatang mini ini hampir lima tahun tidak beroperasi akibat beberapa permasalahan. Namun berkat kegigihan pemkab dan pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan dibukanya kembali taman satwa yang dilengkapi dengan beberapa wahana permainan anak tersebut.
"Kebun ini memang belum sepenuhnya lengkap. Masih banyak satwa yang akan kami lengkapi, begitu pula dengan persyaratan yang harus dipenuhi," katanya, di Tanjungpinang, Kamis.
Baca juga: Pemprov Kepri siapkan Batam-Bintan untuk jadi destinasi MICE di Indonesia
Pemkab Bintan, katanya, sudah melakukan soft launching kebun binatang mini tersebut pada pekan lalu agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
Bahkan hingga saat ini sudah banyak masyarakat dalam maupun luar daerah Bintan yang berkunjung ke kebun binatang mini untuk sekadar melihat-lihat satwa dan mengabadikan momen itu dengan telepon seluler.
Ia optimistis dengan kembali dibukanya kebun binatang mini tersebut kunjungan wisatawan ke Bintan akan semakin meningkat.
"Anak-anak sekolah juga banyak datang kemari untuk berwisata sambil mengenal nama-nama satwa yang ada di kebun ini," ucap Roby.
Baca juga: Dispar Kepri sebut arah pembangunan pariwisata BBK diatur Perpres 1/2024
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan Aprizal Bahar menyampaikan Taman Satwa Kijang yang dikenal dengan kebun binatang mini itu merupakan bentuk lembaga observasi tumbuhan atau satwa liar.
Kebun binatang mini yang terletak di pusat Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, tersebut sebelumnya diresmikan pada tahun 2011. Kehadirannya mampu menarik minat ribuan pengunjung tiap pekannya baik dari Bintan maupun luar Bintan.
"Maka itu perlunya dihidupkan kembali guna memberikan edukasi kepada anak-anak dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Aprizal.
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Bintan juga sudah menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendatangkan hewan-hewan langka ke kebun binatang tersebut, seperti orang hutan dan beruang.
Baca juga: Pemprov Kepri bakal gelar festival halal fair meriahkan Ramadhan 2024
Adapun satwa yang sudah ada di kebun binatang mini itu sejauh ini, meliputi tiga ekor rusa, puluhan ekor burung love bird dan burung parkit, sepasang ayam kalkun, delapan ekor kelinci, empat ekor ayam kate, empat ekor angsa, puluhan ekor merpati, sembilan ekor ayam mutiara, seekor kasturi, serta beragam jenis ikan di dalam kolam.
Tak hanya it, ada pula sejumlah fasilitas pendukung bagi para pengunjung seperti toilet, tempat bermain anak-anak, hingga tempat beristirahat.
"Kebun binatang ini dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai sore hari. Gratis," ujar Aprizal.
Baca juga:
PHRI siap perkuat ekosistem pariwisata di Indonesia
Kejati Kepri tahan pejabat BPR Bestari Tanjungpinang