Batam (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat pendapatan daerah dari sektor jasa perhotelan hingga April mencapai Rp10,9 miliar.
Sekretaris Bapenda Kota Batam M Aidil Sahalo, di Batam, Jumat, mengatakan capaian tersebut telah melebihi dari target yang ditetapkan untuk bulan April, yaitu Rp9,5 miliar.
Ia menyampaikan peningkatan tersebut didorong adanya momen libur Lebaran yang cukup panjang pada tahun ini.
"Realisasi sampai dengan 18 April, hotel itu sudah di angka Rp10,9 miliar, malah melebihi dari target di bulan April adalah Rp9,5 miliar. Jadi sudah 115 persen dari target yang ditetapkan di bulan April," ujar Aidil.
Dia menjelaskan dengan meningkatnya pendapatan daerah, dampak kepada masyarakat secara langsung yaitu pembiayaan kegiatan-kegiatan pembangunan bisa segera dilaksanakan
"Terutama bagi kegiatan-kegiatan yang memang dijadwalkan untuk dilaksanakan di triwulan 1 tahun ini," kata dia lagi.
Aidil menyampaikan selain pendapatan dari sektor perhotelan, sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) makanan dan minuman juga mengalami peningkatan pada momen libur lebaran, yaitu mencapai Rp9,7 miliar dari target Rp10 miliar di bulan April.
"Itu menunjukkan angka yang cukup signifikan, 97 persen. Itu yang membuat kami optimis dari sisi restoran," ujar dia.
Aidil menjelaskan, pihaknya berupaya mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata dan hiburan melalui penetapan objek pajak dan retribusi.
Ia mengatakan terdapat beberapa objek pajak dan retribusi yang sudah disepakati bersama DPRD Kota Batam, seperti gedung olahraga, wahana hiburan, objek rekreasi alam dan objek lainnya. Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pemantapan bersama DPRD Kota Batam agar dapat segera diterapkan.
Baca juga:
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan
Sekretaris Bapenda Kota Batam M Aidil Sahalo, di Batam, Jumat, mengatakan capaian tersebut telah melebihi dari target yang ditetapkan untuk bulan April, yaitu Rp9,5 miliar.
Ia menyampaikan peningkatan tersebut didorong adanya momen libur Lebaran yang cukup panjang pada tahun ini.
"Realisasi sampai dengan 18 April, hotel itu sudah di angka Rp10,9 miliar, malah melebihi dari target di bulan April adalah Rp9,5 miliar. Jadi sudah 115 persen dari target yang ditetapkan di bulan April," ujar Aidil.
Dia menjelaskan dengan meningkatnya pendapatan daerah, dampak kepada masyarakat secara langsung yaitu pembiayaan kegiatan-kegiatan pembangunan bisa segera dilaksanakan
"Terutama bagi kegiatan-kegiatan yang memang dijadwalkan untuk dilaksanakan di triwulan 1 tahun ini," kata dia lagi.
Aidil menyampaikan selain pendapatan dari sektor perhotelan, sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) makanan dan minuman juga mengalami peningkatan pada momen libur lebaran, yaitu mencapai Rp9,7 miliar dari target Rp10 miliar di bulan April.
"Itu menunjukkan angka yang cukup signifikan, 97 persen. Itu yang membuat kami optimis dari sisi restoran," ujar dia.
Aidil menjelaskan, pihaknya berupaya mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata dan hiburan melalui penetapan objek pajak dan retribusi.
Ia mengatakan terdapat beberapa objek pajak dan retribusi yang sudah disepakati bersama DPRD Kota Batam, seperti gedung olahraga, wahana hiburan, objek rekreasi alam dan objek lainnya. Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pemantapan bersama DPRD Kota Batam agar dapat segera diterapkan.
Baca juga:
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan