Kabupaten Tanah Datar (ANTARA) - Pemda Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), bersama Kementerian Sosial menyiapkan sejumlah pelatihan kerja kepada penyintas banjir lahar dingin yang kehilangan mata pencaharian akibat terdampak bencana alam.
"Saya sudah berbicara dengan pihak Kementerian Sosial dan kami segera memberikan pelatihan kepada masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya akibat bencana," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra di Kabupaten Tanah Datar, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tanah Datar setelah menerima keluhan dari masyarakat yang hingga kini masih berada di tenda-tenda pengungsian, namun tidak bisa bekerja akibat kehilangan mata pencaharian.
Secara langsung para pengungsi menyampaikan kepada bupati setempat bahwa sudah merasa jenuh karena tidak bisa berbuat banyak selama di pengungsian. Warga berharap pemerintah segera mencarikan solusi, khususnya terkait dengan mata pencaharian, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah masa tanggap darurat berakhir.
Eka Putra menyampaikan dari asesmen awal yang dilakukan, sebagian besar dari pengungsi bekerja sebagai pencari pasir di sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Marapi. Namun sejak terjadinya banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024 warga tidak bisa lagi bekerja mencari pasir, karena kondisi badan sungai yang rusak parah serta membahayakan keselamatan.
"Sampai saat ini pengungsi memang belum bisa bangkit sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan akibat terdampak bencana ini," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos siapkan pelatihan kerja bagi penyintas banjir lahar Sumbar
"Saya sudah berbicara dengan pihak Kementerian Sosial dan kami segera memberikan pelatihan kepada masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya akibat bencana," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra di Kabupaten Tanah Datar, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tanah Datar setelah menerima keluhan dari masyarakat yang hingga kini masih berada di tenda-tenda pengungsian, namun tidak bisa bekerja akibat kehilangan mata pencaharian.
Secara langsung para pengungsi menyampaikan kepada bupati setempat bahwa sudah merasa jenuh karena tidak bisa berbuat banyak selama di pengungsian. Warga berharap pemerintah segera mencarikan solusi, khususnya terkait dengan mata pencaharian, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah masa tanggap darurat berakhir.
Eka Putra menyampaikan dari asesmen awal yang dilakukan, sebagian besar dari pengungsi bekerja sebagai pencari pasir di sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Marapi. Namun sejak terjadinya banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024 warga tidak bisa lagi bekerja mencari pasir, karena kondisi badan sungai yang rusak parah serta membahayakan keselamatan.
"Sampai saat ini pengungsi memang belum bisa bangkit sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan akibat terdampak bencana ini," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos siapkan pelatihan kerja bagi penyintas banjir lahar Sumbar