Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Bandara Internasional Batam (BIB) menyebutkan nilai investasi pembangunan terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam senilai Rp2,4 triliun pada tahap awal yang berjalan selama dua tahun.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi di Batam, Kamis mengatakan melalui pelaksanaan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang dilakukan oleh konsorsium terpilih yaitu Angkasa Pura I, Incheon Airport, dan PT Wika.
"Kita serahkan kepada konsorsium yang untuk melaksanakan mengoperasikan. Wilayah dalam bandara ini menjadi tanggung jawab PT BIB sendiri, dan kita berharap dua tahun ke depan mulai dari hari ini bandara akan selesai," kata Rudi.
Ia menyebutkan pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim Batam harus berjalan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, sehingga bandara yang menjadi salah satu pintu gerbang masuknya wisatawan domestik atau internasional bisa segera terealisasi.
"Tentu dalam proses pembangunan kita berharap kepada PT BIB atau konsorsium mudah-mudahan bisa sesuai dengan jadwal yang telah kita sepakati dan ditetapkan
Ia berharap terminal dua tersebut terminal percontohan yang bertaraf internasional.
Direktur Utama PT BIB Pikri Ilham Kurniansyah menyampaikan terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam memiliki kapasitas mencapai 9,6 juta penumpang.
Lebih lanjut, pembangunan terminal 2 tersebut di atas lahan seluas 50 ribu meter persegi, menampung tempat parkir baru dan tambahan pelataran pesawat (apron) bisa menampung lebih dari sepuluh pesawat tambahan.
"Dan juga kita mengembangkan penerbangan internasional tentunya penerbangan wilayah Asian, penerbangan umrah haji serta tujuan negara China dan Jepang menjadi target kita," ujar Pikri.
Desain terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengusung tema kearifan lokal dengan ikon burung elang, ikan marlin dan gong-gong.
"Banyak kearifan lokal lainnya yang kita hadirkan dan kita berharap ke depannya bahwa Bandara Hang Nadim walaupun bertaraf internasional tetap kearifan lokal yang ada," kata dia.
Baca juga: Gubernur Ansar: Jembatan Batam-Bintan picu percepatan investasi
Kepala BP Batam Muhammad Rudi di Batam, Kamis mengatakan melalui pelaksanaan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang dilakukan oleh konsorsium terpilih yaitu Angkasa Pura I, Incheon Airport, dan PT Wika.
"Kita serahkan kepada konsorsium yang untuk melaksanakan mengoperasikan. Wilayah dalam bandara ini menjadi tanggung jawab PT BIB sendiri, dan kita berharap dua tahun ke depan mulai dari hari ini bandara akan selesai," kata Rudi.
Ia menyebutkan pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim Batam harus berjalan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, sehingga bandara yang menjadi salah satu pintu gerbang masuknya wisatawan domestik atau internasional bisa segera terealisasi.
"Tentu dalam proses pembangunan kita berharap kepada PT BIB atau konsorsium mudah-mudahan bisa sesuai dengan jadwal yang telah kita sepakati dan ditetapkan
Ia berharap terminal dua tersebut terminal percontohan yang bertaraf internasional.
Direktur Utama PT BIB Pikri Ilham Kurniansyah menyampaikan terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam memiliki kapasitas mencapai 9,6 juta penumpang.
Lebih lanjut, pembangunan terminal 2 tersebut di atas lahan seluas 50 ribu meter persegi, menampung tempat parkir baru dan tambahan pelataran pesawat (apron) bisa menampung lebih dari sepuluh pesawat tambahan.
"Dan juga kita mengembangkan penerbangan internasional tentunya penerbangan wilayah Asian, penerbangan umrah haji serta tujuan negara China dan Jepang menjadi target kita," ujar Pikri.
Desain terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengusung tema kearifan lokal dengan ikon burung elang, ikan marlin dan gong-gong.
"Banyak kearifan lokal lainnya yang kita hadirkan dan kita berharap ke depannya bahwa Bandara Hang Nadim walaupun bertaraf internasional tetap kearifan lokal yang ada," kata dia.
Baca juga: Gubernur Ansar: Jembatan Batam-Bintan picu percepatan investasi