Batam, Kepri (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyebutkan Jembatan Batam-Bintan akan menjadi pemicu percepatan investasi di wilayahnya.
Ansar, di Batam, Senin, mengatakan Batam dan Bintan memiliki daya dukung yang cukup kuat dari sisi pemerintahan dan ekosistem investasi.
"Pemerintahan di Pulau Bintan itu ada ibu kota Provinsi Kepri. Ada Pemkot Tanjungpinang, ada Pemkab Bintan, BP Bintan, BP Tanjungpinang. Kemudian di Batam ada Pemkot Batam, BP Batam, ada kawasan KEK dan beberapa PSN (proyek strategis nasional) baru," ujar Ansar.
Ia menjelaskan pihaknya akan terus melakukan komunikasi intens bersama pemerintah pusat dan pemangku kebijakan lainnya di tingkat daerah, agar Jembatan Batam-Bintan terwujud.
Lebih lanjut, katanya, hingga saat ini ada 10 hingga 12 konsorsium yang sudah menyampaikan keinginan ke Kementerian PUPR untuk ikut serta dalam pembangunan jembatan tersebut.
"Tapi, ini nanti setelah lengkap kriteria kesiapannya, baru dilakukan pelelangan bagaimana nanti solicated atau unsolicated. Kita lihat keputusan akhirnya, insya Allah, jembatan ini terwujud," ujar dia.
Ia menyampaikan hal yang penting Jembatan Batam-Bintan memiliki multifungsi, karena akan disediakan infrastruktur dukungan untuk kabel listrik yang selama ini masih di bawah laut dengan resistensinya cukup tinggi.
"Kemudian, nanti juga pipa gas, air, gas dan listrik. Mudah-mudahan kehadiran jembatan ini ke depan benar-benar menjadi game changer-nya percepatan pembangunan Provinsi Kepri melalui dua pulau besar ini," ujar Ansar.
Ia meyakini dengan hadirnya Jembatan Batam-Bintan memberikan dampak ekonomi yang besar di seluruh wilayah Provinsi Kepri.
Ansar, di Batam, Senin, mengatakan Batam dan Bintan memiliki daya dukung yang cukup kuat dari sisi pemerintahan dan ekosistem investasi.
"Pemerintahan di Pulau Bintan itu ada ibu kota Provinsi Kepri. Ada Pemkot Tanjungpinang, ada Pemkab Bintan, BP Bintan, BP Tanjungpinang. Kemudian di Batam ada Pemkot Batam, BP Batam, ada kawasan KEK dan beberapa PSN (proyek strategis nasional) baru," ujar Ansar.
Ia menjelaskan pihaknya akan terus melakukan komunikasi intens bersama pemerintah pusat dan pemangku kebijakan lainnya di tingkat daerah, agar Jembatan Batam-Bintan terwujud.
Lebih lanjut, katanya, hingga saat ini ada 10 hingga 12 konsorsium yang sudah menyampaikan keinginan ke Kementerian PUPR untuk ikut serta dalam pembangunan jembatan tersebut.
"Tapi, ini nanti setelah lengkap kriteria kesiapannya, baru dilakukan pelelangan bagaimana nanti solicated atau unsolicated. Kita lihat keputusan akhirnya, insya Allah, jembatan ini terwujud," ujar dia.
Ia menyampaikan hal yang penting Jembatan Batam-Bintan memiliki multifungsi, karena akan disediakan infrastruktur dukungan untuk kabel listrik yang selama ini masih di bawah laut dengan resistensinya cukup tinggi.
"Kemudian, nanti juga pipa gas, air, gas dan listrik. Mudah-mudahan kehadiran jembatan ini ke depan benar-benar menjadi game changer-nya percepatan pembangunan Provinsi Kepri melalui dua pulau besar ini," ujar Ansar.
Ia meyakini dengan hadirnya Jembatan Batam-Bintan memberikan dampak ekonomi yang besar di seluruh wilayah Provinsi Kepri.