Kupang (ANTARA) - Warna danau Kawah I di Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) berubah.Hal itu terekam oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Perubahan dari coklat kehitaman menjadi coklat," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman ketika dihubungi dari Kupang, Senin.
Perubahan warna danau Kawah I itu telah terjadi sejak 8 Juni 2024. Irwan mengatakan ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya perubahan tersebut.
Ia menyebut faktor cuaca, yakni intensitas curah hujan yang tinggi bisa mempengaruhi perubahan warna danau kawah tersebut. Selanjutnya, faktor aktivitas vulkanik dari Gunung Kelimutu.
Kemudian, kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan bebatuan. "Selain itu, kemungkinan juga pengaruh konveksi naiknya gas ke permukaan," kata dia.
Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato yang memiliki tiga kawah. Tingkat aktivitas gunung api itu telah dinaikkan dari Level I menjadi Level II (Waspada) sejak 24 Mei 2024, karena adanya perubahan signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.
Irwan menyampaikan rekomendasi Badan Geologi bagi pengunjung masih sama, yakni tidak berada di sekitar kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah. Hal itu harus menjadi perhatian masyarakat atau pengunjung Taman Nasional Kelimutu, karena potensi bahaya dari gunung itu, yakni erupsi freatik dan magmatik.
"Jadi, rekomendasi kami masih sama agar tidak ada aktivitas dalam radius 250 meter," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi rekam perubahan warna danau Kawah I Gunung Kelimutu
"Perubahan dari coklat kehitaman menjadi coklat," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman ketika dihubungi dari Kupang, Senin.
Perubahan warna danau Kawah I itu telah terjadi sejak 8 Juni 2024. Irwan mengatakan ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya perubahan tersebut.
Ia menyebut faktor cuaca, yakni intensitas curah hujan yang tinggi bisa mempengaruhi perubahan warna danau kawah tersebut. Selanjutnya, faktor aktivitas vulkanik dari Gunung Kelimutu.
Kemudian, kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan bebatuan. "Selain itu, kemungkinan juga pengaruh konveksi naiknya gas ke permukaan," kata dia.
Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato yang memiliki tiga kawah. Tingkat aktivitas gunung api itu telah dinaikkan dari Level I menjadi Level II (Waspada) sejak 24 Mei 2024, karena adanya perubahan signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.
Irwan menyampaikan rekomendasi Badan Geologi bagi pengunjung masih sama, yakni tidak berada di sekitar kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah. Hal itu harus menjadi perhatian masyarakat atau pengunjung Taman Nasional Kelimutu, karena potensi bahaya dari gunung itu, yakni erupsi freatik dan magmatik.
"Jadi, rekomendasi kami masih sama agar tidak ada aktivitas dalam radius 250 meter," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi rekam perubahan warna danau Kawah I Gunung Kelimutu