Natuna (ANTARA) -
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagut dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dan kontraktor, guna memperbaiki atap tribun Lapangan Sepakbola Sri Serindit yang rusak akibat diterjang angin kencang.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison melalui keterangan resmi yang diterima di Natuna, Selasa, mengatakan pembangunan tribun tersebut merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) KKKS dan SKK Migas.
Tujuannya untuk meningkatkan prasarana olahraga serta kegiatan seni dan budaya di Kabupaten Natuna.
Menurut dia, pembangunan tribun diharapkan dapat menunjang kegiatan pelatihan olahraga bagi masyarakat di Natuna.
Ia menambahkan tribun tersebut telah diserahterimakan oleh SKK Migas - KKKS kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Natuna pada Rabu (29/5).
"Atap tribun akan segera diperbaiki, sehingga masyarakat dapat kembali memanfaatkan Lapangan Sepakbola Sri Serindit dengan maksimal," ucap dia.
Baca juga: Atap tribun lapangan bola senilai Rp1,2 miliar di Natuna ambruk
Baca juga: Atap tribun lapangan bola senilai Rp1,2 miliar di Natuna ambruk
Terpisah, Bupati Natuna Wan Siswandi membenarkan hal tersebut.
Menurut dia, Pemkab Natuna telah melakukan pertemuan dalam jaringan dengan pihak-pihak terkait pada Senin (10/6).
Ia mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan oleh pihak terkait dalam menyikapi peristiwa ambruknya atap tribun tersebut.
"Semoga perbaikan cepat selesai dan kejadian ini menjadi koreksi kita bersama," ucap dia.
Sebelumnya pada Senin (10/6), atap tribun lapangan sepakbola di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), senilai Rp1,2 miliar ambruk akibat diterjang angin kencang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna Zulheppy saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Senin, mengatakan lapangan bola tersebut tepatnya berada di Kecamatan Bunguran Timur.
Ia menambahkan BPBD Natuna telah menurunkan tim kaji cepat untuk memeriksa kondisi dan menghitung kerugian.
"Anak-anak sudah turun dan OPD lain juga sudah turun untuk menanganinya (membersihkan lokasi)," imbuh Zulheppy.
Baca juga: Basarnas Natuna gelar latihan SAR di perairan pulau terluar NKRI
Baca juga: Basarnas Natuna gelar latihan SAR di perairan pulau terluar NKRI