Kupang (ANTARA) - Yohanes Ande Kalla atau yang dikenal dengan sebutan Joni Si Bocah Merah Putih dari Desa Silawan, Kabupaten Belu kembali dipanggil oleh Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi, pada Selasa (6/8) pagi.

“Saya ditelepon tadi untuk menghadap Dandim Belu, tetapi saya belum tahu ketemu untuk apa,” kata Joni saat dihubungi dari Kupang, Selasa pagi.

Joni juga mengaku sudah dihubungi Ajenrem Korem 161/Wira Sakti untuk segera berangkat kembali ke Kota Kupang.

Namun dia mengaku belum mengetahui soal alasan dipanggilnya dirinya ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang untuk bertemu Ajenrem.

Joni merupakan seorang Remaja yang saat masih berada di bangku SD pada tahun 2018, viral karena aksinya memajang tiang bendera Merah Putih saat upacara HUT RI di Kabupaten Belu untuk menyelamatkan bendera merah putih yang talinya terlilit saat upacara.

Usai viralnya dirinya, ia kemudian diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. Ketika ditanya seputar cita-citanya, Joni mengaku ingin menjadi tentara.

Jokowi langsung menyampaikan kepada Joni agar langsung bertemu dengan Panglima TNI dan dijanjikan akan langsung diterima masuk TNI.

Namun setelah mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024, dia dinyatakan tidak lulus saat seleksi awal.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Joni Si Bocah Merah Putih dipanggil ke Kodim usai gagal tes masuk TNI

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024