Batam (ANTARA) -
Kapolresta Barelang Kombes Pol. Heribertus Ompusunggu mengatakan pihaknya mendalami peristiwa dugaan pengeroyokan oleh oknum anggota TNI terhadap personel Polsek Si Beduk yang tengah siaga pada Kamis (15/8) malam. 
 
Perwira menengah Polri itu saat dikonfirmasi di Batam, Jumat, membenarkan adanya kejadian pengeroyokan terhadap anggotanya seperti video yang tersebar di masyarakat.
 
"Memang betul ada kejadian di wilayah hukum Sei Beduk. Terhadap kejadian tersebut masih kami dalami," ujar Ompusunggu.
 
Menurut dia, peristiwa itu saat ini sedang didalami oleh pihaknya guna mencari tahu penyebab dan motif dari pengeroyokan.
 
Ompusunggu menyebut peristiwa baru terjadi tadi malam, sehingga pihaknya perlu mengumpulkan keterangan dari semua pihak.
 
"Kejadian baru tadi malam. Ini kami kumpulkan dulu keterangan lengkap, nanti baru kami infokan," ujarnya.
 
Polresta Barelang bergerak cepat mengusut peristiwa tersebut dengan membentuk tim yang bertugas menangani kejadian.
 
Agar peristiwa tersebut tidak meluas, sesuai instruksi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto bahwa sinergitas, soliditas TNI-Polri adalah harga mati.
 
"Dan sudah dibentuk tim untuk penanganannya dengan maksimal," kata Ompusunggu.
 
Sementara itu, video berdurasi 5 menit menyebar di kalangan awak media. Dalam video tersebut nampak tayangan dua personel Polsek Sei Beduk yang sedang bertugas jaga malam, didatangi sebuah mobil berwarna kuning.
 
Dari dalam mobil keluar seorang pria berpakaian TNI menghampiri kedua personel dan langsung melakukan pemukulan kepada keduanya.
 
Kemudian pengemudi mobil kuning mengenakan baju kaos warna biru keluar dari kendaraan, berjalan ke arah pos lalu memukul salah satu anggota yang berupaya pergi dari lokasi.
 
Lalu datang lagi menyusul satu orang lainnya mengenakan baju kaos putih ikut memukuli dan menendang anggota pos tadi.
 
Dari dalam mobil kuning itu, keluar satu lagi orang berpakaian kaos warna oranye, celana panjang, hanya melihat kejadian. 
 
Dalam video tersebut tertera waktu kejadian Kamis tanggal 15 Agustus pukul 22.00 WIB.
 
 
 

Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024