Kairo (ANTARA) - Mesir pada Ahad (1/9) dengan keras mengutuk eskalasi militer Israel di daerah pendudukan Tepi Barat serta kebijakan "bumi hangus" yang diterapkan Tel Aviv.

Tentara Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat bagian utara awal pekan ini, menewaskan setidaknya 26 warga Palestina, menangkap puluhan orang, dan menyebabkan kerugian finansial besar di wilayah tersebut.

Serangan ini bertepatan dengan serangan brutal yang dilancarkan Tel Aviv terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.700 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 94.100 orang lainnya sejak 7 Oktober lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam upaya Israel untuk memperluas cakupan konfrontasi di dalam wilayah Palestina, termasuk di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta penggunaan kekuatan yang berlebihan, penghancuran infrastruktur, dan penangkapan yang disertai dengan penyiksaan.

"Pelanggaran-pelanggaran ini tidak boleh dibiarkan tanpa pertanggungjawaban, dan Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus mematuhi kewajiban hukum serta melindungi penduduk Palestina daripada terus-menerus berusaha memperburuk konflik," tambahnya.

Mesir juga memperbarui peringatan tentang bahaya kebijakan "bumi hangus" yang diterapkan Israel yang bertujuan merusak masa depan negara Palestina, menggagalkan harapan terakhir warga Palestina untuk memulihkan hak-hak sah mereka dan mendirikan negara merdeka mereka sendiri sesuai dengan perbatasan yang diakui secara internasional, yaitu perbatasan pada tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.


Sumber: Anadolu-OANA

Mogok umum...

 Bandara internasional utama Israel akan menghentikan semua kedatangan dan keberangkatan pada hari Senin di tengah aksi mogok umum yang bertujuan menekan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Bandara Ben Gurion akan ditutup dan semua lepas landas serta pendaratan akan dihentikan pada pukul 8 pagi (0500GMT), menurut seorang juru bicara serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut.

Namun, juru bicara tersebut tidak memerinci kapan operasi bandara akan dilanjutkan.

Arnin Bar-David, Kepala Federasi Pekerja Histadrut, menyerukan aksi mogok umum pada hari Senin untuk menekan pemerintah Israel agar mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Seruan tersebut muncul beberapa jam setelah tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menemukan jenazah enam sandera dari Jalur Gaza selatan.

Harian Israel Haaretz, mengutip sumber Israel, menyebutkan tiga dari enam sandera tersebut seharusnya dibebaskan pada tahap pertama dari kesepakatan pertukaran tahanan yang saat ini sedang dinegosiasikan.

"Mereka tercantum dalam daftar yang diserahkan pada awal Juli. Sebenarnya mungkin untuk membawa mereka kembali dalam keadaan hidup," kata sumber tersebut.

Hamas mengatakan bahwa keenam sandera itu tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini sudah tewas.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mesir kecam kebijakan 'bumi hangus' Israel di wilayah Tepi Barat

Pewarta : Primayanti
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024