Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Guntur Sakti mengaku optimistis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) hingga akhir tahun 2024 mencapai target 1,6 juta orang.

Angka kunjungan wisman tersebut sesuai target yang tercantum di dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Kepri (Pemprov Kepri) tahun 2021-2026.

"Kalau target sesuai RPJMD tak muluk-muluk, untuk tahun ini 1,6 juta kunjungan wisman ke Kepri," kata Guntur di Tanjungpinang, Selasa.

Ia menyampaikan berdasarkan data BPS sampai bulan Juli 2024, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 900 ribu orang. Ia yakin dengan sisa waktu menjelang akhir tahun 2024, kunjungan wisman memenuhi target RPJMD yang sebanyak 1,6 juta orang.

Sementara jika berpatokan dengan target kunjungan wisman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang sebanyak tiga juta orang, maka dengan waktu yang tersisa cukup berat untuk mengejar target tersebut.

Menurutnya optimisme mencapai tiga kunjungan wisman ke Kepri itu mulanya dilatarbelakangi kalau di periode Januari 2024, pemerintah pusat memberikan insentif berupa regulasi untuk Kepri sebagai kawasan wisata perbatasan atau border tourism yaitu relaksasi kebijakan visa.

Baca juga: Bupati Natuna pamit ke pegawai untuk lakukan cuti kampanye pada Pilkada 2024

Namun demikian, regulasi itu tak kunjung diberikan pada Januari 2024 meskipun Kemenparekraf sudah gencar melobi Kemenkumham dan Kementerian Keuangan selaku kementerian berwenang terkait relaksasi visa tersebut.

"Alhasil, baru bulan ini muncul Peraturan Presiden (Perpres) Bebas Visa Kunjungan itu muncul," ujar Guntur.

Guntur memaparkan ada dua substansi di dalam perpres itu, yakni poin pertama penambahan tiga negara bebas visa kunjungan untuk Indonesia, antara lain Suriname, Kolombia dan Hongkong. Kendati demikian, pengaruh ketiga negara dimaksud tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri.

Kemudian poin kedua ialah sebuah terobosan bebas visa pemegang izin tinggal tetap atau entitas tertentu dari suatu negara termasuk Singapura.

"Tapi aturan pelaksananya belum muncul, kalau dimaksud poin kedua itu ekspatriat atau pemegang residence di Singapura yang terdiri berbagai negara yang masuk ke Kepri, tentu kita sangat menyambut baik," ujar Guntur.

Dia menambahkan target konstan pencapaian kunjungan wisman Kepri tahun ini relatif hampir sama dengan tahun lalu yang sebanyak 1,5 juta orang. Hal itu dikarenakan tak ada pengungkit untuk mencapai angka kunjungan yang lebih tinggi pada tahun 2024.

"Salah satu kendalanya ialah regulasi terkait relaksasi visa kunjungan lambat turun," ungkapnya.

Lanjutnya menambahkan guna mengoptimalkan kunjungan wisman ke Kepri tahun 2024, Dispar Kepri berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta swasta untuk menggelar agenda-agenda wisata bertaraf nasional hingga internasional.

Salah satu agenda wisata internasional yang akan digelar dalam waktu dekat ialah Mandiri Bintan Marathon di Lagoy Bay Resort, Kabupaten Bintan.

"Kita optimistis event ini mampu mendongkrak kunjungan wisman, targetnya sekitar 3.000-4.000 wisatawan," demikian Guntur.

Baca juga: Asparnas Kepri komitmen hadirkan acara budaya tingkatkan kunjungan wisman

Pewarta : Ogen
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024