Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau berhasil menurunkan kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di wilayah setempat menjadi 10,76 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah yang dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Sabtu, mengatakan dari 4.944 balita yang ditimbang pada bulan Juni 2024 hanya 532 balita yang terdeteksi stunting.
"Pada tahun 2023 persentase kasus stunting Natuna mencapai 16 persen, dan di tahun 2024 hingga bulan Juni kasus stunting berhasil turun yakni sekitar 10,76 persen," ucap dia.
Menurut dia, capaian tersebut telah melebihi target nasional dan Provinsi Kepulauan Riau.
"Untuk target Provinsi Kepri sekitar belasan persen, sedangkan nasional 20 persen. Dengan demikian kita sudah melampaui target yang ditentukan," ujar dia.
Ia menerangkan capaian itu berkat intervensi dan program-program lainnya serta berkat kolaborasi seluruh elemen dalam menurunkan angka stunting di Natuna.
Ia menjelaskan stunting disebabkan malnutrisi pada ibu baik saat hamil hingga pascahamil, lingkungan yang tidak bersih, serta beberapa hal lainnya.
"Tentunya hal ini (penurunan angka stunting) harus terus dipertahankan, sebab stunting sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak," ucap dia.
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengatasi stunting di wilayah itu.
Kegiatan yang telah dibuat antara lain pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, pemberian makanan sehat kepada ibu hamil dan anak kekurangan gizi, sosialisasi terkait stunting dan beberapa kegiatan lainnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut, kata dia, dilakukan oleh dinasnya serta beberapa instansi lainnya.
"Program ini sudah berjalan sejak Januari lalu, di mana kader di puskesmas yang menyiapkan makanan tambahan bergizi itu, kemudian diberikan kepada orang tua," ujar dia.
Ia menambahkan dalam mendeteksi stunting dibutuhkan peran orang tua yakni dengan membawa anaknya ke posyandu.
Menurut dia, orang tua tidak perlu malu apabila anaknya diketahui mengidap stunting usai ditimbang, sebab Pemkab Natuna akan memberikan tindakan pertolongan agar kondisi tersebut tidak terus terjadi.
"Jika ada balita stunting jangan takut membawanya ke posyandu, sebab stunting itu bukan aib, tapi justru harus segera diintervensi lebih awal," ucap dia.
Baca juga: TPPS laksanakan intervensi stunting di KOta Batam
Baca juga: TPPS laksanakan intervensi stunting di KOta Batam