Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) kelautan dan perikanan dari pemerintah pusat sebesar Rp30,5 miliar pada tahun anggaran 2025.
"Alhamdulillah, dukungan anggaran ini akan sangat membantu dalam mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan di wilayah kita,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri Adi Prihantara di Tanjungpinang, Rabu.
Ia menyebut DAK kelautan dan perikanan itu diharapkan dapat merealisasikan perencanaan program percepatan blue economy atau ekonomi biru di Kepri, dengan mengusung tema "Merajut Permata Biru Ekonomi Gerbang Utara Indonesia", sebagaimana yang digagas oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, kerangka pembangunan ekonomi biru diarahkan guna mengoptimalkan modalitas yang dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman sumber daya kelautan, ditambah posisi Indonesia yang strategis secara politik dan ekonomi di kawasan.
"Apalagi Kepri ini 96 persen adalah laut dan berbatasan dengan banyak negara, sehingga konsep ekonomi biru sangat cocok dikembangkan di daerah kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Adi
Baca juga: Pemprov Kepri tunggu juknis pusat untuk program makanan bergizi gratis
Oleh karena itu, Sekda Adi menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kepri yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Secara terpisah, Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas alokasi DAK sebesar Rp30,5 miliar pada tahun depan untuk mendukung program-program strategis di sektor kelautan dan perikanan Kepri.
Ia juga berharap anggaran itu dapat dioptimalkan dalam rangka penguatan kapasitas nelayan budidaya, perikanan tangkap hingga olahan.
"Anggaran ini harus mampu memperkuat pemberdayaan masyarakat nelayan supaya semakin berdaya dan sejahtera," ujarnya.
Legislator bidang ekonomi itu pun mengharapkan ke depan DAK kelautan dan perikanan untuk wilayah Kepri ditingkatkan menjadi Rp100 miliar, mengingat Kepri didominasi wilayah maritim sekaligus garda terdepan di wilayah Utara Indonesia.
Baca juga: Dua proyek jalan inpres di Karimun akhirnya direalisasikan
"Alhamdulillah, dukungan anggaran ini akan sangat membantu dalam mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan di wilayah kita,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri Adi Prihantara di Tanjungpinang, Rabu.
Ia menyebut DAK kelautan dan perikanan itu diharapkan dapat merealisasikan perencanaan program percepatan blue economy atau ekonomi biru di Kepri, dengan mengusung tema "Merajut Permata Biru Ekonomi Gerbang Utara Indonesia", sebagaimana yang digagas oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, kerangka pembangunan ekonomi biru diarahkan guna mengoptimalkan modalitas yang dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman sumber daya kelautan, ditambah posisi Indonesia yang strategis secara politik dan ekonomi di kawasan.
"Apalagi Kepri ini 96 persen adalah laut dan berbatasan dengan banyak negara, sehingga konsep ekonomi biru sangat cocok dikembangkan di daerah kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Adi
Baca juga: Pemprov Kepri tunggu juknis pusat untuk program makanan bergizi gratis
Oleh karena itu, Sekda Adi menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kepri yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Secara terpisah, Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas alokasi DAK sebesar Rp30,5 miliar pada tahun depan untuk mendukung program-program strategis di sektor kelautan dan perikanan Kepri.
Ia juga berharap anggaran itu dapat dioptimalkan dalam rangka penguatan kapasitas nelayan budidaya, perikanan tangkap hingga olahan.
"Anggaran ini harus mampu memperkuat pemberdayaan masyarakat nelayan supaya semakin berdaya dan sejahtera," ujarnya.
Legislator bidang ekonomi itu pun mengharapkan ke depan DAK kelautan dan perikanan untuk wilayah Kepri ditingkatkan menjadi Rp100 miliar, mengingat Kepri didominasi wilayah maritim sekaligus garda terdepan di wilayah Utara Indonesia.
Baca juga: Dua proyek jalan inpres di Karimun akhirnya direalisasikan