Batam (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau tengah menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan program makanan bergizi gratis.
Kepala Disdik Kepri Andi Agung menyebutkan bahwa hitungan anggaran program ini sedang dipersiapkan, namun masih menunggu petunjuk teknis (juknis) agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Alhamdulillah, sekarang sedang dihitung anggarannya. Untuk Kepri, anggarannya sudah diperhitungkan sesuai dengan jumlah siswa. Tentu kebutuhan anggaran untuk siswa SD dan SMA berbeda,” jelas Andi Agung.
Untuk tingkat provinsi, Program Makanan Bergizi Gratis akan diperuntukkan kepada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Program tersebut dirancang dengan mempertimbangkan perbedaan kebutuhan gizi berdasarkan jenjang pendidikan.
Menurut Andi, biaya per siswa untuk tingkat SD diperkirakan mencapai Rp15.000 per anak, sementara untuk SMA dan SMK sekitar Rp23.000,” katanya.
“Kami sudah melakukan simulasi dan menghitung anggarannya. Tinggal membahas dan menyesuaikan alokasi anggaran dengan DPRD, namun juknis dari pusat masih kami tunggu,” tambahnya.
Diharapkan juknis ini segera diterbitkan agar Program MBG dapat dilaksanakan secara efektif di seluruh wilayah Kepri.
Pada pemberitaan sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menyebutkan sebanyak 987 sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga SMP bakal menerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025.
Kepala Disdik Batam Tri Wahyu Rubianto di Batam, Jumat, menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program MBG yaitu memastikan makanan yang disediakan benar-benar mengandung gizi yang dianjurkan. Kemudian memastikan penyedia makanan memperhatikan kebersihan dan makanan harus layak.