Batam (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah ular masuk ke dalam rumah yang dapat membahayakan penghuninya.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD dan Damkar Kabupaten Karimun Hendra Hidayat yang dihubungi ANTARA di Batam, Rabu, menyebut sepanjang 2024 pihaknya mengevakuasi sebanyak 72 kejadian ular masuk ke rumah warga dengan jumlah ular yang dievakuasi lebih dari 80 ekor.
“Intinya harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Karena paling sering binatang melata itu biasa suka mencari tempat yang lembab dan aman untuk berkamuflase,” katanya.
Beberapa kasus evakuasi, ular ditemukan di lubang toilet, di atas plafon kamar mandi, dalam tangki air, dan lubang-lubang air.
Ular masuk ke permukiman warga untuk mencari makan, di mana makanan utamanya adalah tikus. Beberapa kejadian ular ditemukan memakan kucing dan ayam milik warga sekitar.
“Belum ada kejadian ular menyerang manusia. Tetapi patut diwaspadai,” katanya.
Menurut dia, masuknya ular ke permukiman warga karena habitatnya terganggu, maraknya pembangunan dan pembabatan semak belukar, sehingga ular mencari makan keluar dari habitatnya.
Beberapa jenis ulang yang sering ditemukan masuk rumah warga yakni ular piton dan welang.
Ular piton memiliki panjang hingga mencapai 6 meter, bahaya ular jenis ini adalah melilit mangsanya. Sedangkan ular welang memiliki racun berbisa.
Pada Senin (4/11) petugas BPBD dan Damkar Karimun mengevakuasi 11 ekor ular welang dari tempat yang berbeda di Kelurahan Teluk Uma.
“Senin kemarin anggota saya mengevakuasi ular welang di tempat berbeda, total 11 ekor yang kami evakuasi dengan waktu berbeda di tempat yang sama di Kecamatan Meral,” katanya.
Bahkan pada Minggu (8/9) petugas mengevakuasi tiga ekor ular piton sepanjang 4 meter yang bersarang di bawah rumah warga di Perumahan Griya Sidorejo Indah, Karimun.
Dilihat dari jumlahnya, evakuasi ular pada tahun 2023 sebanyak 70 kejadian, terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Ular yang sudah dievakuasi selanjutnya dilepasliarkan di kawasan konservasi hutan yang ada di Kabupaten Karimun.
Dengan maraknya kejadian ular masuk pemukiman warga, Hendra mengimbau masyarakat selain membersihkan lingkungan juga berhati-hati apabila berada di kamar mandi. Ada baiknya mengecek terlebih dahulu kondisi di dalam kamar mandi, lubang kloset, dan sudut-sudut ruangan agar terhindar dari gigitan ular pada saat ke kamar mandi.
“Kalau masuk kamar mandi cek dan ricek dulu. Pastikan aman, karena di sini daerah rawa-rawa, jadi pastikan kloset kamar mandinya tidak ada ular,” katanya.