Batam (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menyiagakan personel serta peralatan yang dimiliki dalam menghadapi banjir rob yang masih berpotensi terjadi hingga tanggal 13 Desember, serta cuaca ekstrem hingga akhir tahun.
“Jumlah personel BPBD Karimun ada 99 orang termasuk dari Pemadan Kebakaran. Kami memberlakukan sistem piket siaga 24 jam dalam situasi ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Kedaruratan dan Logistik BPBD Karimun Hendra dikonfirmasi di Batam, Senin.
Dia menjelaskan, setiap hari ada dua shift yang bertugas yakni shift pagi dan malam. Satu shift bertugas selama 12 jam dengan jumlah personel sembilan orang.
“Kalau situasi darurat, seluruh personel kami siagakan,” katanya.
Selain personel, BPBD Kabupaten Karimun juga menyiagakan peralatan SAR mulai dari mobil patroli dan rescue (penyelamatan), tenda pengungsian berukuran besar, peralatan penanganan banjir dan genangan seperti pompa air, serta mesin pemotong pohon atau gergaji mesin bila terjadi pohon tumbang.
“Kami siagakan mobil Damkar juga jika dibutuhkan sewaktu-waktu untuk rescue,” ujarnya.
Hendra mengatakan banjir rob terjadi di sejumlah kecamatan yang berada di wilayah pesisir, seperti Kundur Barat, Kundur Utara, Pamak Laut Kecamatan Tebing, dan Pulau Karimun Besar.
Banjir rob terjadi siang hari pada Sabtu (6/12) dan Minggu (7/12). Sampai saat ini, BPBD Karimun belum mengerahkan pompa air untuk menangani banjir rob, karena air surut sendirinya.
Baca juga: Polres Karimun kerahkan personel siaga pantau kondisi banjir rob
“Kami siagakan pompa, kalau saat banjir rob turun hujan, bisa memperlama genangan,” katanya.
BPBD Karimun juga siagakan mesin sinso untuk penanganan bila terjadi pohon tumbang saat cuaca ekstrem terjadi.
Hendra mengatakan BPBD Karimun secara berkala berpatroli di lokasi banjir rob, dan memonitor laporan dari masyarakat melalui pesan obrolan grup instans di aplikasi WhatsApp.
“Kami juga mengimbau masyarakat senantiasa memantau informasi cuaca dan ketinggian gelombang yang ada di BMKG dan BPBD. Kami menyampaikan informasi di grup BMKG, dan grup informasi kebencanaan yang di dalamnya ada pihak kecamatan, kelurahan hingga pengurus RT dan RW,” kata Hendra.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam sudah mengingatkan potensi banjir pesisir atau (Rob) yang berpotensi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada periode 4 sampai 13 Desember 2025.
Potensi banjir Rob dikarenakan adanya fenomena Fase Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) dan bulan purnama pada tanggal 4 Desember berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir (rob) di sekitar wilayah pesisir Kepri sampai tanggal 13 Desember.
Baca juga: Kali Ciliwung meluap, banjir rendam 15 RT di Jakarta Timur

Komentar