Tehran (ANTARA) - Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengonfirmasi bahwa Mohammed Afif Al-Nabulsi, kepala hubungan medianya, telah dibunuh dalam serangan udara Israel di pusat kota Beirut.

Dalam pernyataan pada Senin dini hari, Hizbullah mengungkapkan belasungkawa kepada Sekretaris Jenderal Naim Qassem, para pejuang perlawanan, dan keluarga Al-Nabulsi atas kesyahidannya.

Mohammad Afif Al-Nabulsi, yang bertanggung jawab atas hubungan media Hizbullah, bersama sejumlah rekannya, telah menjadi syahid dalam pemboman rezim Zionis yang kejam, kata pernyataan tersebut.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Afif adalah sosok yang setia, kuat, dan terpercaya serta salah satu pilar utama dalam kegiatan media, politik, dan perlawanan Hezbollah.

Gerakan tersebut mengatakan Afif dengan jelas menggambarkan ciri-ciri perang yang sedang berlangsung melalui penampilan langsungnya di pinggiran selatan Beirut yang menjadi titik fokus pemboman Israel di ibu kota Lebanon.

Hizbullah mengatakan posisi Afif yang menimbulkan rasa takut di hati musuh karena ia tidak pernah takut dengan ancaman untuk dibunuh dan merespons ancaman musuh dengan kalimat terkenal "Kami tidak takut pemboman, bagaimana kami bisa takut dengan ancaman."

Serangan Israel pada Minggu menargetkan sebuah bangunan di distrik Ras Al-Naba'a di Beirut yang mengakibatkan terbunuhnya kepala hubungan media Hezbollah tersebut.

Sumber : IRNA-OANA


Iran tegaskan...


Sementara itu, dalam pemberitaan terpisah, Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ali Larijani, menegaskan kembali dukungan Republik Islam Iran terhadap keputusan apa pun yang diambil oleh gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Konflik di Lebanon Selatan menunjukkan ketidakrasionalan dan kegagalan rezim Israel, kata Ali Larijani dalam wawancara dengan Al Mayadeen pada Sabtu pagi, seperti dikutip IRNA.

Dalam pernyataannya, Larijani mengatakan bahwa ia membawa pesan langsung dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.

Pesan-pesan tersebut terutama menegaskan dukungan untuk rakyat Suriah dan Lebanon, serta gerakan perlawanan, ujar Larijani.

Larijani juga menekankan bahwa rancangan perjanjian gencatan senjata mencakup pasal-pasal yang dapat menghasilkan kesepakatan, asalkan Amerika Serikat dan rezim Israel tidak melanggarnya.

"Hizbullah, dengan komandan-komandan yang bijaksana, memiliki rasionalitas politik yang matang," ungkap Larijani.

Mengenai kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Larijani mengatakan bahwa Netanyahu bermimpi mengubah Timur Tengah, tetapi ia tidak cukup kuat untuk mewujudkannya karena ketergantungannya pada kekuatan Amerika Serikat.

“Pembentukan Timur Tengah yang baru tidak dapat dicapai oleh individu tertentu, tetapi oleh mereka yang berjuang di medan perang dan melawan musuh,” tambahnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hizbullah akui tewasnya kepala hubungan media akibat serangan Israel

Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024