Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menangani rumah warga rusak akibat terdampak gelombang ekstrem di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong.

Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah mengatakan cuaca gelombang ekstrem disertai abrasi yang disebabkan curah hujan dan angin kencang menimpa sebuah rumah warga atas nama Eman, Rabu (20/11), hingga menyebabkan lantai kamar rumah korban roboh ke laut.

"Beruntung tak ada korban jiwa, karena saat kejadian Eman tak ada di rumah, sementara istrinya berada di ruang terpisah dari kamar roboh tersebut," kata Ramlah di Bintan, Kamis.

Ramlah menyampaikan bahwa rumah tersebut ditempati Eman dan istrinya, sehingga korban terdampak hanya satu kepala keluarga (KK) dengan dua jiwa. Lantai kamar rumah roboh itu kini tidak bisa difungsikan sama sekali, sehingga keduanya terpaksa tidur di ruangan lainnya.

Usai kejadian itu, lanjut Ramlah, BPBD Bintan langsung turun ke rumah korban untuk menyalurkan bantuan sembako untuk pemenuhan kebutuhan Eman dan istri.

"Kami juga melakukan Rapid Asessment di antaranya penilaian kerusakan serta kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat terutama di kawasan pesisir itu supaya lebih waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem gelombang tinggi.

Berdasarkan kondisi terkini, kecepatan angin di Bintan mencapai empat kilometer/jam dengan suhu mencapai 28 derajat Celcius, dan kelembapan udara 82 persen.

"BPBD selalu siap siaga untuk mengantisipasi sekaligus membantu masyarakat terdampak bencana, namun harapan kita tentu jangan sampai terjadi bencana di Bintan," demikian Ramlah.
 


Pewarta : Ogen
Editor : Laily Rahmawaty
Copyright © ANTARA 2024