Natuna (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), mengimbau warga untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, menyusul tingginya intensitas hujan di wilayah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Natuna Raja Darmika dikonfirmasi dari Natuna, Rabu, mengatakan bencana hidrometeorologi yang dimaksud yakni seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air.
"Kami imbau warga untuk waspada bencana hidrometeorologi," ucap dia.
Dari hasil pantauan, kata dia, kolam retensi di depan Masjid Agung Natuna sudah mencapai batas ketinggian maksimal. Jika mengacu pada ketinggian air tersebut, bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi apabila dalam dua hari intensitas hujan tetap tinggi.
"Jika menurut kami ini sudah masuk dalam kategori waspada, sebab biasanya air di kolam retensi di bawah itu," ujar dia.
Namun, lanjut dia, surat resmi terkait waspada bencana hidrometeorologi belum dikeluarkan dan pihaknya akan terus melihat perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Namun warga harus tetap waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan sampah di aliran air, selalu memperhatikan prakiraan cuaca, dan selalu berbagi informasi dengan para pemangku kepentingan setempat apabila melihat adanya potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Surat resmi belum kami keluarkan, kami lihat perkembangan prakiraan BMKG," ucap dia.
Terpisah Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Natuna Dany Pangestu mengatakan dua hari ke depan seluruh wilayah Natuna berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Suhu sekitar 23-30 derajat Celsius, dengan kelembapan 80-98 persen, sedangkan gelombang di perairan Laut Natuna sekitar 0,5-2,4 meter, sedangkan di Laut Natuna Utara berpotensi 3 meter," ucap dia.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau masyarakat Natuna untuk membersihkan saluran air dan lingkungan setempat guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
"Kami imbau masyarakat Natuna agar mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah yang rawan berdampak," ucap dia.