Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika meminta warga di wilayah perbatasan yakni Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem, menyusul adanya sirkulasi siklonik di wilayah setempat.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Natuna Feriomex Hutagalung di konfirmasi dari Natuna, Kamis, mengatakan sirkulasi siklonik didukung dengan pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah Natuna, berpotensi menyebabkan peningkatan intensitas curah hujan selama sepekan ke depan, mulai periode 28 November hingga 4 Desember 2024.
"Kondisi cuaca pada periode ini diperkirakan didominasi dalam kondisi berawan tebal, dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pagi, siang, malam hingga dini hari," ucap dia.
Selain itu sirkulasi siklonik juga berpotensi menyebabkan gelombang di perairan sekitar menjadi tinggi hingga 3,5 meter.
"Peningkatan gelombang laut dengan kategori sedang hingga tinggi yakni 1,25 meter hingga 3,5 meter berpotensi terjadi di laut Natuna Utara, Perairan Utara Natuna, Perairan Barat Natuna, Perairan Selatan Natuna, Midai, Laut Natuna, Subi dan Serasan.
Menurut dia, cuaca ekstrem bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, genangan air, dan tanah longsor.
Menurut dia, cuaca ekstrem bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, genangan air, dan tanah longsor.
Ia berharap warga mengidahkan imbauan mereka terkait cuaca ekstrem dan selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas.
"Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai cuaca di Natuna, dapat menghubungi kami di nomor handphone 08117778424," ucap dia.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Natuna Muhammad Brian mengatakan pada Desember 2024 di Natuna akan didominasi hujan.
Hal tersebut dikarenakan menguatnya angin monson Asia yang menyebabkan tambahan kelembapan atau uap air menuju wilayah Natuna.
"Kondisi demikian menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan sehingga mengurangi jumlah hari dengan cuaca cerah pada Desember," ucap dia.
Komentar