Batam (ANTARA) - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menyebut bahwa pasokan ikan air tawar di daerah itu dipenuhi oleh kelompok budi daya ikan.
Kepala Diskan Batam Yudi Admajianto di Batam, Kamis, menyampaikan ikan air tawar juga menjadi potensi untuk memenuhi kebutuhan stok ikan di Kota Batam.
Baca juga: BPBD Karimun rutinkan patroli antisipasi bencana hidrometeorologi
“Ikan air tawar menjadi potensi juga. Seperti lele dan nila. Itu terpenuhi oleh lokal, dari daerah Rempang, Batuaji dan kelompok budi daya ikan,” kata Yudi.
Untuk memastikan pasokan ikan di Batam mencukupi hingga beberapa bulan mendatang, pihaknya telah melakukan peninjauan di beberapa distributor ikan di wilayah setempat.
“Kami meninjau, karena mengingat akhir tahun yang biasanya musim angin kuat dan kedua mempersiapkan rencana pelaksanaan makan bergizi gratis, makanya kami meninjau tiga lokasi. Alhamdulillah, stok ikan kita aman sampai Januari 2025,” kata dia.
Sebelumnya, Diskan Kota Batam menyebut kebutuhan ikan air tawar di kota itu tidak kurang dari lima ton per hari.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Diskan Kota Batam Cicik Kurniawati mengatakan hasil produksi budi daya ikan air tawar terbesar saat ini, yaitu lele, patin, nila, gurami, bawal tawar, dan mujair.
Baca juga: Pemkab Natuna tambah trip kapal layani libur Natal-Tahun Baru 2025
Secara keseluruhan, Cicik menyampaikan terdapat tiga jenis budi daya ikan yang dikembangkan di Batam, seperti budi daya ikan air laut, ikan air tawar, ikan air payau.
"Tergantung jenisnya, kalau ikan air tawar untuk konsumsi Kota Batam. Ikan air laut itu yang sebagian besar diekspor, juga untuk kebutuhan restoran di Batam. Tapi, untuk yang air payau juga lebih dari 70 persen diekspor, salah satunya udang," ujar Cicik.
Kepala Diskan Batam Yudi Admajianto di Batam, Kamis, menyampaikan ikan air tawar juga menjadi potensi untuk memenuhi kebutuhan stok ikan di Kota Batam.
Baca juga: BPBD Karimun rutinkan patroli antisipasi bencana hidrometeorologi
“Ikan air tawar menjadi potensi juga. Seperti lele dan nila. Itu terpenuhi oleh lokal, dari daerah Rempang, Batuaji dan kelompok budi daya ikan,” kata Yudi.
Untuk memastikan pasokan ikan di Batam mencukupi hingga beberapa bulan mendatang, pihaknya telah melakukan peninjauan di beberapa distributor ikan di wilayah setempat.
“Kami meninjau, karena mengingat akhir tahun yang biasanya musim angin kuat dan kedua mempersiapkan rencana pelaksanaan makan bergizi gratis, makanya kami meninjau tiga lokasi. Alhamdulillah, stok ikan kita aman sampai Januari 2025,” kata dia.
Sebelumnya, Diskan Kota Batam menyebut kebutuhan ikan air tawar di kota itu tidak kurang dari lima ton per hari.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Diskan Kota Batam Cicik Kurniawati mengatakan hasil produksi budi daya ikan air tawar terbesar saat ini, yaitu lele, patin, nila, gurami, bawal tawar, dan mujair.
Baca juga: Pemkab Natuna tambah trip kapal layani libur Natal-Tahun Baru 2025
Secara keseluruhan, Cicik menyampaikan terdapat tiga jenis budi daya ikan yang dikembangkan di Batam, seperti budi daya ikan air laut, ikan air tawar, ikan air payau.
"Tergantung jenisnya, kalau ikan air tawar untuk konsumsi Kota Batam. Ikan air laut itu yang sebagian besar diekspor, juga untuk kebutuhan restoran di Batam. Tapi, untuk yang air payau juga lebih dari 70 persen diekspor, salah satunya udang," ujar Cicik.