Batam (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kepulauan Riau mencari satu dari tujuh pemancing yang terseret gelombang pasang saat memancing di Perairan Batam, Minggu.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang Fazzli dikonfirmasi di Batam,  peristiwa tujuh pemancing tenggelam terseret laut pasang itu diterima pada pukul 12.10 WIB.

"Laporan kami terima dari warga pukul 12.10 WIB, estimasi kejadian sekitar pukul 10.00 WIB," katanya.

Berdasarkan informasi pelapor pada pukul 10.00 WIB, delapan warga Batam pergi memancing atau mengarung di Pantai Bahagia Nongsa Batam. Tujuh orang di antaranya turun memancing ke laut saat surut, satu orang lainnya menunggu di pantai.

Pada saat akan memancing, kata dia, kondisi air laut surut, tanpa disadari seketika air laut pasang dalam.

“Ketujuh pemancing diduga terkena air pasang dalam, lima orang berhasil berenang ke tepi pantai, satu orang meninggal dunia, satu pemancing lainnya dalam pencarian," katanya.

Usai menerima laporan tersebut, kata dia, petugas siaga Kantor SAR Tanjungpinang melakukan penelusuran.

Pada pukul 12.30 WIB, Rescuer Pos SAR Batam berjumlah lima orang bergerak menuju ke lokasi kejadian menggunakan rescue car type II dengan membawa rubber boat.

Petugas SAR juga menggunakan peralatan Aquaeye atau sonar bawah air untuk mengidentifikasi tubuh seseorang yang ada di dalam air.

Data sementara yang diperoleh Tim SAR, enam dari delapan pemancing yang selamat yakni, M Dino (22), Andika (24), Aris (21), Vito (17), Yudha (19), dan M Yudha (21).

Fazzil menjelaskan, korban M Yudha (21) selamat karena posisinya tidak turun memancing, korban meninggal dunia atas nama Eri Efendi (29) dan korban hilang bernama Habib Maulana (20).

“Untuk korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Bhayangkara dan untuk korban hilang masih dalam pencarian oleh Tim SAR dari Basarnas dan belum ditemukan hingga saat ini,” kata Fazzil.

Sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam telah mengeluarkan peringatan terkait banjir pesisir atau (Rob) akibat fenomena bulan purnama.

“Masyarakat pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir (Rob) yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 14 sampai 23 Desember 2024 di beberapa wilayah Kepri,” kata Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya di Batam, dikutip Jumat (13/12).

Dia menjelaskan, banjir rab ini akibat adanya fenomena bulan purnama dengan Perigee (jarak terdekat dengan bulan ke bumi) yang terjadi pada tanggal 12 Desember sehingga berpotensi meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimun para periode 14 sampai dengan 23 Desember.

 

 

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tujuh pemancing terseret laut pasang, satu meninggal, satu hilang

Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024