Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim mengapresiasi instruksi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan LPG 3 kg sebagai langkah sigap menekan kepanikan masyarakat dalam mendapatkan elpiji itu.

“Instruksi Presiden Prabowo itu adalah langkah sigap karena beliau tidak mau membiarkan masyarakat berlarut-larut mengalami kesulitan mendapatkan gas melon tiga kilogram yang menjadi kebutuhan utamanya,” kata Rivqy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Meski demikian, dia memberikan catatan kepada PT Pertamina dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membenahi permasalahan LPG 3 kg dengan ekstra hati-hati.

Sebab, kata dia, dampak dari kebijakan "gas melon" tersebut bisa merembet ke beberapa faktor lainnya. Misalnya, terjadinya panic buying di masyarakat yang dapat dimanfaatkan pihak-pihak nakal untuk menimbun LPG 3 kg, kemudian dijual kembali dengan harga mahal.

“Kebijakan yang niat awalnya untuk menguntungkan dengan mencoba memastikan subsidi tepat sasaran, yang terjadi malah buntung karena menyusahkan masyarakat dan dapat berpengaruh pada harga kebutuhan masyarakat lainnya,” katanya.

Dia pun meminta Kementerian ESDM dan PT Pertamina ke depannya memperhatikan pemenuhan akses dan kebutuhan konsumen dalam menyusun kebijakan pembenahan LPG 3 kg.

Pihaknya juga menilai fokus utama yang perlu dilakukan adalah mengembalikan distribusi LPG 3 tiga kg kembali normal di pasaran, serta mengawasi secara ketat agar gas tersebut tak dijual dengan harga yang tinggi.

Baca juga: Gubernur Ansar usul pasokan gas Natuna diarahkan untuk penuhi kebutuhan energi Kepri

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa penjualan liquified petroleum gas (elpiji) atau LPG 3 kilogram sudah kembali normal setelah adanya perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi alhamdulillah gas (LPG 3 kg) sudah lancar, kembali normal, setelah ada perintah Bapak Presiden, dikembalikan seperti semula," kata Zulhas di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan dan gas LPG 3 kg di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu.

Ia menambahkan bahwa ibu-ibu di Pasar Klender mengucapkan terima kasih atas kebijakan yang memungkinkan mereka membeli gas kapan saja tanpa kendala.

Menurutnya, keputusan Presiden tersebut mengakhiri kelangkaan LPG 3 kilogram yang sempat terjadi sebelumnya dan mengembalikan stabilitas pasokan di pasaran.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi VI DPR: Pengecer kembali jual LPG 3 kg tekan kepanikan masyarakat

Pewarta : Melalusa Susthira Khalida
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2025