Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk pengadaan pupuk dolomit.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna Wan Sazali di Natuna, Rabu, mengatakan pupuk dolomit yang akan dibeli diperkirakan mencapai 50 ton dengan perkiraan APBD yang akan digelontorkan Rp300 juta. Jumlah ini diambil apabila saat pembelian, per kilogram pupuk seharga Rp6.000.
Dia mengatakan pupuk tersebut akan diberikan kepada kelompok tani yang aktif melakukan penanaman.
"Bisa mencapai 50 ton kapur dolomit, dengan harga sekitar Rp6.000 per kilogram," ucap dia.
Dia mengatakan 50 ton pupuk itu bisa untuk lahan seluas 25 hektare, karena idealnya dua ton pupuk bisa menyuburkan satu hektare tanah.
Baca juga: Pemkab Natuna usulkan 2 lokasi Dapur MBG pada tahap pertama ke BGN
Dolomit dibutuhkan petani untuk menetralkan pH tanah yang asam, memberikan nutrisi seperti magnesium dan sulfat ke tanah, meningkatkan efektivitas tanah dalam menyerap zat hara, mengaktifkan enzim dalam tanaman, serta merangsang pembentukan zat lemak, karbohidrat, dan nutrisi lainnya.
"Pupuk ini diperlukan untuk menurunkan kadar keasaman tanah yang disebabkan oleh air. Air di embung kita berwarna merah karena banyak mengandung asam akibat pelapukan kayu," ujar dia.
Ia berharap, bantuan pupuk berdampak positif terhadap hasil panen petani agar memengaruhi ekonomi keluarga dan ketersediaan pangan di Natuna.
"Kadar asam pada tanah akan memengaruhi hasil panen petani," ucap dia.
Ia menjelaskan bantuan tersebut akan terealisasi apabila tidak ada pemangkasan anggaran pada 2025.
"Kami berharap tidak ada pemangkasan, karena dolomit merupakan salah satu kebutuhan dasar petani untuk meningkatkan hasil panen," ujar dia.