Tanjungpinang (ANTARA) - Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menilai rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada serentak 2024 di daerah itu kemungkinan karena ada kejenuhan politik di tengah-tengah masyarakat.
Hal itu dipicu pelaksanaan pilkada beririsan dengan pemilu presiden dan wakil presiden, serta anggota legislatif pada tahun yang sama.
"Pemilih mungkin jenuh setelah selesai memilih presiden-wakil presiden dan legislatif, lalu dilanjutkan memilih kepala daerah," kata Ketua Bawaslu Kepri Zulhadril Putra di Tanjungpinang, Sabtu.
Selain itu, faktor alam berupa curah hujan yang terjadi pada saat hari pencoblosan pilkada serentak tanggal 27 November 2024, juga dianggap memengaruhi kurangnya antusiasme pemilih datang ke tps.
Selanjutnya, ada pula faktor calon kepala daerah di pilkada tahun lalu disebut-sebut kurang memiliki magnet terhadap masyarakat, apalagi sosok yang maju didominasi orang-orang itu saja.
"Itu yang kami kira beberapa faktor kenapa partisipasi pemilih di Kepri rendah," ujar Zulhadril.
Menurut dari total tujuh kabupaten/kota di Kepri tercatat partisipasi pemilih paling tinggi di Natuna yang mencapai 83,9 persen, sedangkan terendah di Kota Batam yang sebesar 49 persen.
Kondisi partisipasi pemilih di Batam sangat berpengaruh dengan tingkat partisipasi pemilih di Kepri, karena 50 persen jumlah daftar pemilih tetap (dpt) terpusat di Batam, selebihnya tersebar di enam kabupaten/kota se-Kepri.
Zulhdadril menyampaikan dari sisi penyelenggara bahwa Bawaslu Kepri telah maksimal melakukan sosialisasi pilkada dengan menggandeng pengawas partisipatif hingga media massa.
Baca juga: BC Batam gagalkan penyeludupan 7 kg sabu melalui bandara
Sosialisasi pilkada menyasar kepada seluruh lapisan masyarakat, perguruan tinggi, sekolah, organisasi kemasyarakatan, serta tokoh agama dan masyarakat.
"Usai pilkada ini, kami akan terus meningkatkan pendidikan politik yang menyasar seluruh elemen masyarakat hingga ke lapisan paling bawah agar masyarakat makin cerdas menggunakan hak pilihnya sehingga partisipasi pemilih semakin meningkat," ujarnya.
Berdasarkan data KPU Kepri, tingkat partisipasi pemilih di pilkada 2024 di angka 54 persen, turun dibanding pilkada 2019 yang sebesar 77 persen. Adapun total DPT Pilkada Kepri 2024 sebanyak 1.559.727 orang.