Padang (ANTARA) - Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik, kali ini setinggi 700 meter pada Rabu, sekitar pukul 07.10 WIB.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 07.10 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak," kata petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh di Bukittinggi, Rabu.
Dalam laporan tersebut, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dengan durasi sekitar 36 detik.
Seiring dengan letusan gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu juga menyemburkan hujan abu vulkanik, salah satunya di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.
Adi, seorang warga di Kabupaten Tanah Datar mengatakan hujan abu vulkanik terjadi setelah letusan Gunung Marapi atau sekitar pukul 7.45 WIB.
Dari pengakuannya fenomena tersebut pertama kali terjadi sejak awal tahun 2025.
"Belum bisa dipastikan parah atau tidak, tapi hujan abu vulkanik ini cukup berdampak ke warga sekitar," ujarnya.
Sebelumnya, Rabu dini hari sekitar pukul 02.45 WIB Gunung Marapi juga meletus dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.9 milimeter dan durasi sekitar 26 detik.
Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Marapi di status level II (waspada). PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Gunung Semeru...
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tercatat mengalami empat kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 900 meter di atas puncak pada Rabu pagi.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.12 WIB, kemudian pada pukul 01.05 WIB terjadi erupsi kembali, selanjutnya erupsi ketiga terjadi pada pukul 05.28 WIB, dan kembali erupsi pada pukul 06.38 WIB.
Pada erupsi pertama dan kedua, visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut, namun erupsi ketiga teramati letusan setinggi 900 meter di atas puncak dan erupsi keempat tinggi kolom letusan 700 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05.28 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan saat laporan itu dibuat, erupsi terpantau masih berlangsung.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut erupsi kembali pada pukul 06.38 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 164 detik," tuturnya.
Liswanto mengatakan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Marapi lontarkan abu vulkanik setinggi 700 meter