Batam (ANTARA) - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam Dedy Suryadi mengatakan bahwa masih ada stigma yang membuat orang tua ragu untuk mengikutsertakan anak mereka dalam program rehabilitasi.
"Mereka kadang-kadang takut. Takut direhabilitasi. Saya tidak tahu juga apa yang membuat mereka takut karena rehabilitasi bertujuan untuk membantu anak-anak untuk pulih dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan," ujar Dedy saat dihubungi di Batam, Selasa.
UPTD PPA juga menekankan pentingnya proses reintegrasi keluarga bagi anak-anak seperti korban dari trauma, berhadapan dengan hukum dan memiliki kesulitan beradaptasi di lingkungannya dan telah menjalani rehabilitas.
"Kami turun ke lingkungannya misal perumahan dan sekolahnya untuk menyampaikan bahwa anak ini butuh penguatan dari orang-orang sekitarnya. Tidak perlu mengungkit masa lalunya," kata Dedy.
Pihaknya bekerja sama dengan RT/RW setempat untuk mengurangi stigma dan labeling terhadap anak-anak yang telah menyelesaikan rehabilitasi.
Meski UPTD PPA tidak secara langsung menangani rehabilitasi—karena itu merupakan wewenang UPTD Pusat Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (P2PMKS) Nilam Suri Batam, mereka tetap berkoordinasi dalam memberikan rujukan dan pendampingan kepada anak-anak tersebut.
"Anak-anak juga diberikan pelayanan pendidikan, meskipun mereka dalam program rehabilitasi. Hak-hak mereka, seperti pendidikan, makanan, dan kesehatan, tetap terpenuhi," ujarnya.
Di tahun 2024, UPTD Nilam Suri telah menangani anak di bawah 18 tahun sebanyak 66 klien, dengan rincian 20 anak jalanan, 31 pengamen, 12 pengemis dan 3 anak berhadapan dengan hukum.
Alur dari proses rehabilitasi anak adalah jika pihak UPTD PPA Kota Batam merasa anak tersebut memerlukan pembinaan secara intensif untuk merubah perilaku dan sikap.
Kepala UPTD itu menegaskan bahwa orang tua harus semakin terbuka akan program rehabilitasi anak, terutama jika diperlukan oleh anak untuk kembali berintegrasi dengan lingkungan sosial.
Baca juga: Kepala UPTD PPA Batam imbau orang tua untuk awasi media sosial anak