Gaza, Palestina/Istanbul (ANTARA) - Juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dilaporkan gugur dalam serangan udara Israel pada Kamis dini hari yang menargetkan kota Jabalia di Jalur Gaza utara.

"Al-Qanoua menjadi martir ketika tentara pendudukan Israel menyerang tendanya di daerah Jabalia al-Balad," kata TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas.

Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel membunuh Al-Qanoua dalam sebuah "pengeboman biadab."

"Darah para martir adalah amanah yang tidak akan kami kompromikan dan akan menjadi kutukan bagi penjajah," kata pernyataan itu.

Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret, Israel telah membunuh 830 warga Palestina dan melukai 1.787 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.

Sekitar 124.000 warga Palestina telah mengungsi lagi setelah Israel melanjutkan serangannya di Gaza dan mengeluarkan "perintah evakuasi," kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hampir 50.200 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 113.700 terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023.

 

Sumber: Anadolu

Iran serang...


Dalam pemberitaan terpisah disebutkan,  Iran menyatakan akan terus membantu rakyat Palestina dan gerakan perlawanan terhadap Israel, termasuk dengan melakukan operasi militer terhadap negara Yahudi itu.

Pernyataan itu disampaikan Esmail Qaani, komandan Pasukan Quds yang merupakan bagian dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), seperti dikutip kantor berita Fars pada Rabu.

"Republik Islam (Iran) akan terus mendukung Palestina, baik melalui dukungan terhadap gerakan perlawanan atau lewat operasi militer seperti True Promise 1 dan True Promise 2," kata Qaani, merujuk pada dua serangan Iran terhadap Israel tahun lalu.

Tentara Israel (IDF) melanjutkan serangan terhadap Jalur Gaza pekan lalu.

Kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu berdalih serangan itu dilakukan karena kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menolak usulan Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata dan pembebasan tawanan.

Tahun lalu, Iran melancarkan dua kali serangan roket ke Israel –pertama kali dalam sejarah.

Serangan pertama pada 14 April 2024 adalah balasan terhadap serangan Israel ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah.

Serangan kedua pada 1 Oktober 2024 merupakan respons Iran terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dan Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Sumber: Sputnik

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Juru bicara Hamas gugur dalam serangan udara Israel di Jabalia

Pewarta : Yoanita Hastryka Djohan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025