Istanbul (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (28/6) menyebut kasus korupsi yang menjerat pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebagai "perburuan penyihir politik."
"Mengerikan, apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu," kata Trump di Truth Social, seraya menyebut Netanyahu sebagai "pahlawan perang" dan "telah melakukan pekerjaan luar biasa" bersama AS untuk "menyingkirkan ancaman nuklir berbahaya dari Iran."
Trump menambahkan, Netanyahu juga sedang bernegosiasi dengan Hamas untuk membebaskan para sandera Israel.
"Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri Israel dipaksa untuk duduk di ruang sidang sepanjang hari, hanya karena hal-hal sepele (cerutu, boneka Bugs Bunny, dll)? Ini adalah perburuan penyihir politik, sangat mirip dengan perburuan penyihir yang saya alami," kata Trump.
Dia menyebut persidangan Netanyahu sebagai penghinaan terhadap keadilan yang "akan mengganggu negosiasi dengan Iran dan Hamas."
Dia juga mengecam penyelidikan terhadap Netanyahu sebagai bentuk "kegilaan."
"Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar setiap tahun, jauh lebih besar daripada untuk negara lain, untuk melindungi dan mendukung Israel," kata Trump.
Dia mengatakan, persidangan Netanyahu "menodai kemenangan" yang diraih AS dan Israel dalam perang melawan Iran.
"Bebaskan Bibi, dia punya tugas besar yang harus diselesaikan," kata Trump.
Netanyahu terjerat tiga kasus korupsi berbeda yang terjadi pada 2019. Dia membantah semua tuduhan yang disebutnya "palsu."
Dia mulai menjalani persidangan pada 24 Mei 2020, dan menjadi pemimpin Israel pertama dalam sejarah yang didakwa kasus pidana.
Berdasarkan hukum Israel, dia tidak diharuskan mengundurkan diri kecuali dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung, yang prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Selain kasus-kasus itu, Netanyahu juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trump sebut kasus yang menjerat Netanyahu "perburuan penyihir politik"

Komentar