Yerusalem (ANTARA) - Lebih dari 250 mantan pejabat badan intelijen Israel Mossad menerbitkan petisi baru pada Ahad malam menyerukan segara diakhirinya perang di Gaza serta memfasilitasi pembebasan para sandera, demikian menurut media Israel.
Menurut harian Yedioth Ahronoth, "Surat yang diinisiasi mantan anggota Mossad Gail Shorsh tersebut, memiliki tanda tangan tiga mantan pemimpin Mossad yaitu Danny Yatom, Ephraim Halevy dan Tamir Pardo, serta puluhan kepala departemen dan wakil kepala departemen lembaga itu.
Ini petisi kedua dalam 24 jam yang ditandatangani mantan dan anggota aktif pasukan keamanan Israel.
Petisi tersebut menambah gelombang penolakan publik yang terus berkembang di kalangan lembaga keamanan Israel. Sejak Kamis, sedikitnya enam petisi telah ditandatangani oleh pasukan cadangan, perwira militer yang telah pensiun, serta para veteran dari berbagai cabang militer Israel.
Sebelumnya pada Minggu, sekitar 200 dokter cadangan militer aktif juga menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya perang dan pengembalian para sandera yang ditawan di Gaza.
Sumber: Anadolu
Bencana kemanusiaan meningkat...
Dalam pemberitaan terpisah disebutkan, Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu memberikan peringatan atas bencana kemanusiaan yang meningkat pesat di Jalur Gaza.
"Semua persediaan dasar hampir habis di Gaza. Itu berarti bayi, anak-anak akan tidur dalam keadaan kelaparan," kata Juliette Touma, direktur komunikasi badan tersebut, dalam sebuah pernyataan.
"Enam minggu setelah pengepungan yang diberlakukan Israel yang menghalangi masuknya bantuan dan persediaan komersial, persediaan makanan hampir habis, toko roti tutup, dan kelaparan meluas," badan tersebut juga menekankan.
UNRWA menekankan bahwa "tindakan segera diperlukan untuk mencegah krisis kemanusiaan yang semakin buruk."
Tentara Israel memperbarui serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret, menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada Januari.
Lebih dari 50.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, kehilangan nyawa di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebih dari 250 pejabat Mossad tandatangani petisi akhiri perang Gaza