Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan gempa bumi bermagnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah utara Pulau Karakelong, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dipicu oleh aktivitas patahan normal akibat proses tarikan pada zona subduksi di sekitar wilayah tersebut.
“Gempa ini bersumber dari patahan normal berarah timur laut–barat daya yang terjadi di daratan Pulau Karakelong,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Rabu.
Pusat gempa bumi berkekuatan menengah itu terdeteksi berada pada kedalaman 28 kilometer di bagian utara Pulau Karakelong, Kepulauan Talaud, Selasa (24/6) malam.
Menurut Wafid, pelepasan energi seismik terjadi akibat mekanisme pemekaran kerak bumi yang ditarik ke dua arah, yakni ke barat menuju Kepulauan Sangihe dan ke timur menuju Pulau Halmahera.
"Proses tersebut menyebabkan terjadinya gaya regangan yang membentuk sesar normal," ungkapnya.
Badan Geologi mencatat bahwa pusat gempa berada di daratan Pulau Karakelong yang secara morfologi didominasi pegunungan, perbukitan, dan dataran bergelombang.
Wilayah ini tersusun atas batuan berumur Pratersier hingga Kuarter, termasuk batuan ultramafik, sedimen vulkaniklastik, batugamping, serta endapan aluvial dan pantai.
“Litologi dan jenis tanah di lokasi gempa sangat beragam, yang turut mempengaruhi tingkat guncangan,” kata dia.
Pulau Karakelong diklasifikasikan memiliki Kelas Tanah C (batuan lunak/tanah sangat padat) dan D (tanah sedang), sementara pulau-pulau di sekitarnya termasuk hingga Kelas Tanah E (tanah lunak) yang lebih rentan terhadap guncangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa 5,1 di Sulut dipicu patahan akibat tarikan subduksi Karakelong
Komentar