Jakarta (ANTARA) - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong memimpin pertemuan The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) untuk mengevaluasi perkembangan kerja sama di enam sektor strategis.
Keenam sektor tersebut meliputi (1) Working Group (WG) Batam, Bintan, Karimun (BBK), (2) WG Investasi, (3) WG Ketenagakerjaan, (4) WG Transportasi, (5) WG Agribisnis dan (6) WG Pariwisata.
“Kerja sama Indonesia dan Singapura sangat berdampak terhadap ekonomi kedua negara dan juga kawasan, serta berpengaruh terhadap ekonomi dunia, sehingga harus terus ditingkatkan dan dijaga relevansinya dengan perkembangan tantangan global,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Kedua menteri sepakat bahwa Indonesia dan Singapura perlu terus memelihara hubungan ekonomi yang saling melengkapi, berdasarkan kepentingan bersama, kepercayaan, dan kedekatan geografis. Airlangga menekankan bahwa dalam konteks geoekonomi yang semakin kompleks, kemitraan Indonesia-Singapura menjadi semakin penting sehingga perlu terus diperkuat.
Dalam pembahasan pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, kedua menteri mengapresiasi kebijakan untuk mendorong kemudahan visa dan pengembangan Data Center di kawasan Nongsa Digital Park.
Dalam rangka mendorong peningkatan investasi, Indonesia dan Singapura sepakat untuk fokus pada penguatan infrastruktur dan layanan industri. Optimalisasi investasi juga akan diarahkan pada pengembangan energi bersih termasuk energi terbarukan, efisiensi penggunaan energi, kendaraan listrik dan pembiayaan hijau.
Kedua Menteri juga mengapresiasi peningkatan investasi yang cukup signifikan serta dampak positif perluasan lapangan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kendal Industrial Park di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Selain itu, pertemuan juga mencatat kemajuan dalam kolaborasi di bidang perdagangan listrik dan Carbon Capture Storage (CCS), yang akan mendukung upaya kedua negara menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada sektor ketenagakerjaan, kedua menteri sepakat untuk mendorong penguatan kerja sama peningkatan kapasitas SDM terutama bagi para pemuda. Program Tech-talent dan Tech:X perlu terus dipromosikan secara intensif agar lebih optimal.
Untuk pengembangan sektor agribisnis, pertemuan itu turut membahas inisiatif untuk mempercepat kolaborasi teknologi pertanian dan menciptakan peluang perdagangan baru bagi Indonesia dan Singapura. Inisiatif ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi industri pangan kedua negara.
Dalam kerja sama transportasi, Menko Airlangga dan DPM Gan menyambut baik peningkatan konektivitas udara dan menegaskan komitmen untuk memperdalam konektivitas bisnis antara Singapura dan Indonesia guna mendorong perdagangan, investasi, dan aliran orang antar kedua negara.
“Pembukaan rute baru penerbangan langsung ke tujuan wisata seperti Labuan Bajo akan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan wisata dan mendorong perekonomian di wilayah sekitarnya,” ungkap Airlangga.
Kedua menteri selanjutnya juga membahas pentingnya peran pariwisata bagi ekonomi kedua negara. Pada 2024, Indonesia merupakan kontributor wisatawan terbesar kedua bagi Singapura dengan pengunjung mencapai 2,5 juta orang. Sedangkan Singapura menjadi pasar sumber wisatawan terbesar ketiga bagi Indonesia dengan 1,4 juta pengunjung.
Melalui program twinning destination, cruise dan MICE diharapkan angka kunjungan wisatawan kedua negara akan terus mengalami pertumbuhan.
“Program Cruise akan menguntungkan, dengan rute baru dari Singapura ke daerah wisata dan kota besar di Indonesia seperti Belitung dan berbagai destinasi wisata lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara melalui The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting, DPM Gan menegaskan bahwa kerja sama harus berfokus pada penguatan iklim usaha dan regulasi untuk menarik investasi.
“Penting bagi Pemerintah kedua negara untuk memfasilitasi kolaborasi antara masyarakat dan pelaku usaha sehingga dapat mengoptimalkan setiap peluang,” ungkap Menteri Gan.
Airlangga dan DPM Gan optimis bahwa kerja sama keenam sektor tersebut akan terus menjadi fokus utama kerja sama ekonomi Indonesia dengan Singapura. Keterlibatan dan partisipasi aktif sektor swasta juga perlu terus didorong dan difasilitasi untuk menjaga kolaborasi yang efektif antara pemerintah – swasta, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Hasil pertemuan tingkat Menteri tersebut ditandatangani dalam bentuk Joint Report to Leaders, dan selanjutnya akan dilaporkan kepada pemimpin kedua negara pada saat pelaksanaan Leader’s Retreat tanggal 16 Juni 2025 di Singapura.
Presiden Prabowo disambut...
Sementara itu, kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Singapura disambut hangat oleh warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Negeri Singa, mulai dari siswa sekolah Indonesia Singapura (SIS) hingga mahasiswa.
Sebagaimana keterangan yang diterima, sesaat setelah tiba di hotel pada Minggu (15/6) malam, Prabowo langsung disambut oleh dua anak Indonesia yang mengenakan pakaian adat Nusantara, berdiri dengan semangat di pintu masuk hotel.
Tidak jauh dari sana, tampak pula sejumlah mahasiswa Indonesia yang telah menanti dengan antusias di depan area hotel.
Prabowo menyapa mereka dengan hangat, bercengkerama ringan, dan bahkan melayani permintaan swafoto (selfie) dengan ramah. “Terima kasih, terima kasih,” ujar Prabowo sambil menyalami satu per satu.
Suasana semakin semarak saat puluhan siswa-siswi SIS dari kelas 3 hingga kelas 6 SD berbaris rapi di dalam area hotel. Mereka tampil mengenakan seragam biru batik khas SIS dan membawa bendera merah putih kecil di tangan masing-masing.
Dengan penuh semangat, anak-anak itu meneriakkan yel-yel “selamat datang Bapak! Selamat datang Bapak! Selamat datang Bapak Presiden!”
Prabowo terlihat tersenyum lebar mendengar sambutan tersebut. Kepala Negara lalu menghampiri barisan siswa, menyalami satu per satu, menyapa dengan hangat, dan melayani permintaan foto bersama dari para pelajar.
“Kamu umurnya berapa?” tanya Prabowo kepada para siswa SD yang hadir.
“10 (tahun),” ujar mereka.
“Sudah besar mau jadi apa?” tanya Prabowo lagi.
“Tentara!” seru salah seorang siswa.
“Tentara?” Prabowo menanggapi sambil tersenyum.
Seorang siswa bernama Nailun mendapatkan kesempatan berfoto dengan Prabowo. Dia mengaku “deg-degan” namun senang.
“Untuk kenang-kenangan bertemu Pak Prabowo. Semoga Bapak memimpin negara ini dengan sangat baik dan semangat terus Pak," ucapnya.
Momentum tersebut juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi para guru SIS. Salah satu guru yang turut mendampingi para siswa, Michael Hary menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Presiden.
"Kami bangga bisa menyambut Bapak secara langsung di Singapura. Anak-anak jadi tambah semangat lagi untuk belajar dan membangun negeri ini kelak," kata Michael.
Sebelumnya, saat tiba di Pangkalan Udara Paya Lebar Air Base, Singapura, Prabowo langsung disambut oleh Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Momen tersebut berlangsung penuh khidmat, dengan Lawrence menyambut langsung di bawah tangga pesawat sebagai tanda penghormatan tinggi dari Singapura kepada Kepala Negara Indonesia.
Presiden Prabowo dijadwalkan melangsungkan sejumlah agenda penting di Singapura, Senin.
Presiden akan disambut secara resmi dalam upacara kenegaraan oleh Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam yang digelar di Parliament House Singapura.
Upacara kenegaraan tersebut sekaligus menandai eratnya hubungan diplomatik antara kedua negara. Selain itu, dalam rangkaian kunjungannya, Presiden Prabowo juga akan melakukan courtesy call dengan Presiden Tharman.
"Tidak hanya bertemu dengan Presiden Singapura, direncanakan Presiden Prabowo juga menghadiri pertemuan bilateral Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong," ucap Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI-Singapura evaluasi perkembangan kerja sama ekonomi di enam sektor